bakabar.com, TANJUNG – Kebakaran hebat di Mangkusip Tabalong, nyaris merenggut nyawa kakek Arbain berusia 60 tahun, Rabu (7/9) pukul 00.10 Wita.
Betapa tidak, saat api berkobar yang menghangus lima rumah warga di Desa Mangkusip, Kecamatan Tanta, Tabalong itu, kakek Arbain sedang berada di rumah.
Warga sempat was-was, kakek Arbain dikira warga ikut terbakar dalam rumah, lantaran saat itu tidak ditemukan. Setelah api padam, ternyata ia selamat.
Kakek Arbain berhasil selamat setelah meloncat dari pintu dan langsung terjun ke Sungai Mangkusip, persis berada di belakang rumahnya.
“Saat itu aku belum tidur, tiba-tiba mendengar suara gemuruh, setelah melihat ke atas ternyata api sudah membesar. Lalu loncat dari rumah dan terjun ke sungai,” katanya kepadabakabar.com, Rabu (7/9) di lokasi kejadian.
Kemudian, kata Kakek Arbain, di sungai dirinya berputar-putar karena merasa tidak sadar sementara airnya dalam.
“Sempat mau menyeberang sungai tapi airnya dalam dan arus deras. Sementara panas api terasa hingga ke sungai,” ungkapnya.
Untuk bertahan di dalam Sungai Mangkusip, Arbain, berpegangan pada Pohon Jingah yang menjuntai. “Jika terasa panas, aku menyelam sambil berpegangan di Pohon Jingah,” bebernya.
Kakek Arbain bilang, setelah api padam baru dirinya sadar dan menghanyutkan badan ke hilir Sungai Mangkusip.
“Aku lalu belarut di sungai dan ditolong warga naik ke darat tidak jauh dari lokasi kebakaran,” pungkasnya.
Sebelumnya musibah kebakaran terjadi di Desa Mangkusip RT 04, Tanta, Tabalong, Rabu (7/9) pukul 00.10 Wita.
Pada peristiwa tersebut menghanguskan lima rumah warga. Masing-masing milik Husni (70), Arbain (60), Mahrita (60), Rusmiati (60) dan Ijus (60).
Tidak ada korban jiwa, namun sembilan orang kehilangan tempat tinggal serta mengalami kerugian meterial.