bakabar.com, KOTABARU – Akibat pandemi yang berkepanjangan, sudah banyak pelaku usaha kecil, atau industri rumahan terpaksa gulung tikar.
Namun kondisi sulit akibat Covid-19, justru sama sekali bukan menjadi penghalang bagi salah satu industri rumah tangga (IRT) di RT 03, Desa Gunung Ulin, Kotabaru.
Meski dalam kondisi sulit, IRT ‘Berkah Bersama’ itu tetap bergerak perlahan, dan tetap mengolah keripik singkong, dan pisang.
Nur Abdul Rozak, pemilik IRT mengakui usahanya sangat terimbas pandemi Covid-19 hingga penghasilannya mengalami penurunan hingga 50 persen.
Sebelum pandemi, Rozak mengaku menerima keuntungan dari penjualan keripik aneka rasa, sebesar Rp2juta dalam sebulan.
Namun, di tengah pandemi ini penjualannya hanya mampu menghasilkan uang sekitar Rp1 juta dalam sebulan.
Penghasilan per bulan hanya cukup untuk membeli bahan, biaya operasional, dan menggaji karyawan.
“Memang jauh sekali turunnya. Sebelum Covid-19, saya sampai empat kali mengirim barang. Tapi, sekarang, hanya dua kali saja sebulan,” ujarnya.
Rozak bilang, untuk bisa meneruskan usahanya itu, ia pun mengajak para karyawannya bekerja lebih keras. Caranya, dengan menanam sayuran.
“Jadi, sambil bikin keripik, kami sekarang menanam sayuran. Alhamdulillah ada hasilnya sedikit, dan keduanya tetap berjalan sampai sekarang,” ucapnya kepada bakabar.com, Selasa (3/8).
Meski demikian, Rozak juga menaruh harapan besar agar pemerintah daerah atau pihak terkait dapat memberikan perhatian terhadap industri kecil di daerah.
Hal itu agar pelaku industri kecil bisa bertahan. Menghidupi keluarga, juga karyawan.
“Tentu, kami sangat berharap adanya sentuhan dari pihak terkait. Sebab, bantuan sangat diperlukan kala kondisi pandemi seperti ini,” pungkasnya.