Gaya Hidup

Ceker Ayam Tinggi Kolesterol, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Masakan ceker ayam menjadi salah satu santapan favorit banyak orang di Indonesia. Namun seiring banyaknya jenis olahan bagian ayam satu ini, beredar anggapan ba

Featured-Image
Ceker Ayam. Foto-net

Dalam kesempatan terpisah, ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen, menjelaskan bahwa kolesterol timbul dari olahan daging hewan, bukan nabati termasuk santan dan durian. Seringkali, kadar kolesterol yang tinggi pada tubuh bukan dipicu oleh kandungan kolesterol pada daging hewan, melainkan olahan memasak daging yang banyak menggunakan minyak.

"Kolesterol itu hanya murni bisa dibuat oleh manusia dan makhluk hidup yang namanya hewan, jadi tumbuh-tumbuhan itu tidak mungkin membuat kolesterol. Jadi tumbuh-tumbuhan itu termasuk di dalamnya durian, santan, kelapa. Lemak jenuhnya saja, tapi tidak membuat kolesterol naik," ungkap dr Tan pada detikcom dalam program e-Life beberapa waktu lalu.

"Seafood seperti cumi, udang, kepiting, dan sebagainya memang ada kolesterolnya. Tapi kalau minyak, lemah jenuhnya amat tinggi. Itu sebabnya orang-orang Jepang mereka juga makan seafood, makan segala macam cumi, udang, tapi makannya berbeda sama kita. Kalau kita kan cumi goreng tepung, udang saus mentega. Kalau cumi atau udang mereka buat capcay kuah atau pepes udang, itu baik-baik saja," pungkasnya.

Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini Saat Kolesterol Naik

Editor


Komentar
Banner
Banner