bakabar.com, JAKARTA - Mobil matik sering disebut lebih boros bahan bakar ketimbang mobil transmisi manual. Benarkah fakta di lapangan demikian?
Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana menyebut hal itu salah kaprah.
"Yang bilang mobil matik lebih boros dari manual, artinya dia hanya paham menyetir, bukannya mengemudi," ujar Sony kepada bakabar.com, Senin (15/5).
Menurut Sony, pengemudi mobil matik seharusnya dipergunakan sesuai dengan komponen gearbox-nya.
Baca Juga: Catat! Offroader ini Bagikan Tips Mobil Saat Lewat Jalanan Rusak
Misalnya, penggunaan gas dan juga rem pada mobil matik seharusnya digunakan secara lembut, sehingga RPM akan berpindah sesuai dengan waktu dan kebutuhannya.
Namun, saat ini kebanyakan pengguna mobil matik salah persepsi. Penggunaannya yang salah itu lah yang membuat matik 'lebih boros' ketimbang mobil manual.
"Yang terjadi selama ini kan salah kaprah. Mobil matik, (tetapi) dikendarai dengan cara manual. Ya pasti boros, dan bisa-bisa malah lebih cepat rusak," ungkapnya.
Baca Juga: Menerka Mobil Baru Toyota yang Mau Meluncur Besok, Yaris Cross?
Selain itu, penggunaan matik idealnya hanya digunakan di dalam kota atau jarak pendek saja.
Itu sebabnya, kata dia, penggunaan matik umumnya bisa lebih hemat bahan bakar, jika digunakan dengan semestinya.
"Memang idealnya matik hanya digunakan untuk dalam kota atau jarak pendek. Kalaupun (ingin menggunakan) jarak panjang, pastikan untuk mengistirahatkan setiap 3 jam," katanya.
Sebagai pakar safety, ia tidak menyarankan penggunaan mobil matik di medan yang banyak tanjakan maupun turunan. Hal itu mengingat absennya fitur engine brake di mobil matik.
"Matik tidak terlalu disarankan (untuk) melewati jalan tanjakan atau turunan yang terjal. Bahaya rem blonk atau gagal nanjak. Matik kan tidak ada engine brakenya," pungkasnya.
