bakabar.com, SEMARANG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia berikan pelatihan cek fakta kepada Pers Mahasiswa (Persma) dan mahasiswa di Semarang. Tujuannya untuk perangi informasi palsu dan hoaks jelang Pemilu 2024.
Pelatihan ini sengaja menyasar anak muda. Sebab, 60 persen pemilih pada Pemilu 2024 adalah anak muda.
Harapannya, anak muda dapat menyaring informasi-informasi yang berkaitan dengan pesta demokrasi mendatang. Seperti hoaks, disinformasi, dan misinformasi.
"Anak muda juga menjadi kelompok yang paling rentan menjadi sasaran disinformasi," kata ketua panitia, Iwan Arifianto, Kamis (9/11).
Baca Juga: Tabrak Eskalator dalam Mal, Sales Mobil di Semarang jadi Tersangka
Baca Juga: BPBD Sebut 6 Daerah di Kota Semarang Masih Kekeringan
Salah satu pemateri, Bayu Galih mengatakan bahwa persoalan disinformasi bisa mengancam kerukunan di masyarakat. Hal itu telah tercermin dalam Pemilu 2019.
"Hoaks itu menyasar emosi, apalagi dipicu dengan konten-konten yang belum jelas kebenarannya," papar Bayu.
Setelah pelatihan, para pemuda diharap bisa pionir untuk lingkungan sekitarnya. Mereka bisa juga memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai pencegahan informasi palsu jelang Pemilu 2024.