Pemkab Barito Kuala

Cegah Penyelundupan Narkotika Lewat Pesisir dan Perbatasan, BNNP Kalsel Gelar Deklarasi di Batola

Mencegah penyelundupan narkotika melalui pesisir dan perbatasan negara, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan menggelar deklarasi di Marab

Featured-Image
Kepala BNNP Kalsel, Brigjen Pol Wisnu Andayana, dalam deklarasi anti narkoba masyarakat pesisir dan perbatasan di Dermaga Siring Marabahan, Senin (24/6). Foto: bakabar.com/Bastian

bakabar.com, MARABAHAN - Mencegah penyelundupan narkotika melalui pesisir dan perbatasan negara, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan menggelar deklarasi di Marabahan, Barito Kuala (Batola), Senin (24/6).

Termasuk rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024, deklarasi anti narkoba masyarakat pesisir dan perbatasan negara itu serentak berlangsung di seluruh Indonesia.

Adapun kegiatan puncak berlangsung di Dumai, Riau, dan diikuti secara hybrid di luar jaringan, serta dihadiri Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom bersama sejumlah pejabat eselon II dan III.

Sementara deklarasi di Batola dihadiri Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana, Kepala BNNK Batola Iskandar Adam, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor, hingga Wakapolres Batola Kompol Letjon Simanjorang.

Secara garis besar deklarasi berisi penolakan maupun perlawanan terhadap segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Selanjutnya mendukung sepenuhnya kebijakan BNN RI dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Kemudian mengerahkan segala kemampuan dan potensi masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

Pemilihan Batola sebagai tempat deklarasi, dilandasi sejumlah aspek. Salah satunya sebagai kawasan terdekat dengan provinsi tetangga Kalimantan Tengah.

Baca Juga: BNNK Batola Rehabilitasi Puluhan Korban Penyalahgunaan Narkotika Selama 2023

"Batola termasuk jalur perdagangan narkotika yang datang dari Kalteng maupun sebaliknya. Pun dari beberapa tersangka yang ditangkap, mereka mengaku melewati Batola," ungkap Wisnu.

Di sisi lain, tingkat ekonomi yang cukup baik juga menyebabkan Kalsel menjadi incaran utama pasar narkotika lintas provinsi maupun negara.

"Sebelumnya di awal 1990, Kalsel masih sekadar daerah transit narkotika yang dikirim menuju Sulawesi. Namun sekarang sudah menjadi salah satu pasar utama," papar Wisnu.

"Makanya Batola strategis untuk menopang kawasan terdekat seperti Banjarmasin. Terlebih pasar yang paling bagus sekarang adalah Banjarmasin dengan Batola sebagai pintu masuk," tukas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1990 ini.

Dari sejumlah kasus yang diungkap Polda maupun BNNK Kalsel, mayoritas banyak melewati jalur darat. Namun tak tertutup kemungkinan peredaran narkotika juga melewati perairan.

"Batola termasuk pesisir sungai, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah mitigasi. Apalagi berdasarkan masukan intelejen BNN RI, penyelundupan narkotika melalui perairan justru lebih banyak," tegas Wisnu.

Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana, bersama Sekdakab Zulkipli Yadi Noor, dan Kepala BNNK Batola Iskandar Adam menandatangani pernyataan sikap terhadap anti narkoba masyarakat pesisir dan perbatasan di Dermaga Siring Marabahan, Senin (24/6). Foto: bakabar.com/Bastian
Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana, bersama Sekdakab Zulkipli Yadi Noor, dan Kepala BNNK Batola Iskandar Adam menandatangani pernyataan sikap terhadap anti narkoba masyarakat pesisir dan perbatasan di Dermaga Siring Marabahan, Senin (24/6). Foto: bakabar.com/Bastian

"Namun untuk pengawasan air, kami terkendala keterbatasan sarana dan prasarana. Makanya kami juga membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak, karena tak mungkin BNN bisa bekerja sendiri," sambungnya.

Untuk mengantisipasi peredaran dan penyalahgunaan narkotika di perairan, BNNK Kalsel menggandeng TNI Angkatan Laut dan Bea Cukai.

"Kedepan kami juga berharap Batola dapat memiliki kapal patroli," harap Wisnu yang pernah bertugas di Batola selama beberapa tahun sejak pertengahan 1992.

"Terlebih Pemkab Batola aktif bekerja sama dan banyak membantu kami dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan," beber mantan Direktur Reskrimsus Polda Sulawesi Barat ini.

Salah satu dukungan nyata yang diberikan Pemkab Batola adalah memfasilitasi lebih dari 1.400 alat tes urine sepanjang 2023.

Alhasil total tes urine yang dilaksanakan BNNK Batola sepanjang 2023 berhasil menjangkau 2.326 orang. Angka ini meningkat drastis dibanding 2022 yang hanya 236 orang.

Baca Juga: Berperan Aktif dalam P4GN, Penjabat Bupati Batola Terima Penghargaan dari BNN RI

Rinciannya 1.780 orang dari kalangan pemerintahan, 151 swasta, 75 pendidikan dan 320 masyarakat.

"Terutama untuk pencegahan, Pemkab Batola menyediakan ribuan test kit yang dianggarkan melalui APBD untuk memeriksa pegawai. Kalau terindikasi sebagai pengguna, mereka langsung direhabilitasi," sahut Zulkipli.

"Sekarang kata-kata saja tidak diperlukan lagi, karena yang penting adalah tindakan konkrit, langkah terpadu dan komprehensif dalam pencegahan maupun pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner