bakabar.com, BANJARMASIN - Jurnalis senior, Najwa Shihab, angkat bicara terkait tewasnya 130 orang dalam kerusuhan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam.
Najwa mengatakan bahwa satu nyawa sudah terlalu banyak, apalagi sekarang yang menewaskan ratusan jiwa.
"Evaluasi, evaluasi, evaluasi. Klise? Jelas klise, kalau evaluasinya cuma di permukaan. Apalagi kalau direaksi hanya dengan liga berhenti sesaat, lalu berlanjut seperti sedia kala, seakan semuanya baik-baik saja, hanya karena sudah mengeluarkan sanksi, sanksi dan sanksi," tulis Najwa Shihab seperti dilansir apahabarbanjarmasin, Minggu (2/10) pagi.
Menurut Najwa, tidak ada evaluasi jika responsnya hanya menyalahkan dan menghukum mereka yang paling rentan.
"Sama sekali tidak menyentuh mereka yang punya kewenangan dan berakhir hanya dengan semata ucapan belasungkawa," katanya.
https://www.instagram.com/p/CjMkH9mPZCX/?hl=idhttps://www.instagram.com/p/CjMkH9mPZCX/?hl=id
Ia menegaskan, ratusan nyawa yang hilang ini merupakan tragedi luar biasa.
"Ini bukan lagi tragedi bagi sepak bola Indonesia, namun sudah tragedi bagi bangsa Indonesia. Langkah-langkah luar biasa mutlak dilakukan oleh semua otoritas tertinggi di negeri ini untuk menghukum yang bersalah, merombak yang memang harus dirombak," tegasnya.
Ia menambahkan, kalimat "ini tanggung jawab bersama" artinya tidak ada yang bertanggung jawab.
"Menyiratkan keinginan lepas tangan. Jadi mari kita kawal sama-sama. Tragedi ini wajib diusut tuntas."
"Duka saya untuk semua korban di Kanjuruhan. Hati dan perasaan saya bersama semua keluarga yang kehilangan," pungkasnya.