News

Catat Janji Wali Kota Balikpapan! Antrean Solar Subsidi Teratasi Pekan Ini

apahabar.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud berjanji menuntaskan masalah antrean solar subsidi yang dikeluhkan…

Featured-Image
Wali Kota Balikpapan berjanji segera atasi antrean solar bersubsidi. Foto-Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan Rahmad Masud berjanji menuntaskan masalah antrean solar subsidi yang dikeluhkan para sopir truk pada Sabtu ini (2/4). Hal ini disampaikannya langsung dihadapan perwakilan sopir truk dan mahasiswa, Rabu (30/3).

Salah satu jalan keluarnya ialah menambah titik pengisian solar subsidi di SPBU KM 13 yang rencananya akan beroperasi pada Sabtu (2/4/2022). Di SPBU ini kendaraan besar juga akan dipusatkan pengisiannya agar tidak masuk ke dalam kota.

“Dengan adanya penambahan satu SPBU di KM 13 nanti mobil yang muatan subsidi itu akan dialihkan termasuk yang mobil besar, supaya dia tidak masuk dalam kota,” kata Rahmad dihadapan awak media usai mediasi.

Nantinya hanya SPBU yang bermuatan batu bara dan sawit yang dilarang untuk melakukan pengisian solar subsidi.

“Bahwa regulasinya yang berhak mendapatkan solar subsidi diluar dari pada dua yakni satu pertambangan dan satu perkebunan. Saya sampaikan kepada mereka, kalau mobilmu diluar dari dua ini silahkan mobilmu kau isi. Tapi kalau kau punya muatan industri dan pertambangan itu bisa pidana nanti kalau sampai mengambil yang bukan haknya,” ungkapnya.

Rahmad juga menjelaskan penyebab antrean solar subsidi yang begitu panjang. Yakni dikarenakan perbedaan harga jual subsidi dengan industri sangat berbeda jauh.

“Harga subsidi Rp5.500 per liter, sementara harga industri Rp17.000 per liter. Jadi banyak yang memanfaatkan. Makanya saya tekankan kalau itu muatan perkebunan atau batu bara akan kena pidana,” tegasnya.

Kabar tersebut sedikit melegakkan para sopir truk yang mengeluhkan antrean panjang solar subsidi. Namun jika janji tersebut tidak terealisasi, bisa saja aksi demo susulan akan terjadi kembali.

“Ya kita lihat nanti, kalau nggak terealisasi sih kita akan diterima lagi disini. Kalau aksi susulan di bulan ramadan ini mungkin nggak, tapi nanti setelah lebaran kalau memang masalah ini belum selesai,” ungkap Deli Wowor, perwakilan sopir truk.



Komentar
Banner
Banner