bakabar.com, BANJARMASIN – Melalui kajian ilmu, Gus Baha menyebutkan ciri-ciri Ahlussunnah Wal Jamaah di akhir zaman.
“Ciri Ahli Sunnah di akhir zaman itu, dalam akidah menganut Imam Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi,” ucap Gus Baha dikutip bakabar.com dari kanal YouTube Pencinta Gus Baha-Pencinta Ulama, Senin (5/7).
Jika ilmu fikih, kata Gus Baha, maka mengikuti satu dari empat mazhab.
Di antaranya Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii atau Imam Ahmad bin Hanbal.
Sedangkan dalam ilmu tasawuf, mengikuti salah satu dari dua mazhab, yakni Abul Qosim Al-Juanidi atau Imam Al-Ghozali.
“Mengapa menjadi definisi begitu? Karena, dahulu firqoh di Arab banyak yang menentang. Itu pengertian apa? Nabi tak pernah menjelaskan begitu,” jelas Gus Baha.
“Kalian jangan terjebak dengan ucapan mereka, bahwa nabi tak pernah mengeluarkan definisi tentang ciri Ahlussunnah Wal Jamaah seperti itu. Tentu nabi tak akan mengatakan seperti itu, karena di zaman nabi belum ada Imam Ghozali, belum ada Abul Qosim Al Junaidi,” sambungnya.
Namun, mengapa pada zaman sekarang umat Muslim percaya dengan definisi tersebut?
Karena menurut Gus Baha, Ahlussunnah Wal Jamaah itu seperti yang dikatakan Nabi Muhammad SAW.
“Maa ana alaihil yauma wa ashaabi."
Artinya: Orang yg mengikuti perilaku saya dan mengikuti para sahabat saya.
“Itu teks yang disampaikan nabi. Lalu kenapa kita harus menyebut nama imam-imam kita dan sanad kita? Karena kalau kita tak menyebut sanad, akan muncul pertanyaan,” ungkap Gus Baha.
“Kamu kok bisa tahu sahabat melakukan itu kata siapa?" jawabnya "Kata guru saya." Kita kan tak bisa langung mengatakan "kata Nabi," lanjutnya.
“Kata Nabi itu yang meriwayatkan siapa? Contoh Imam Bukhori. Imam Bukhori itu siapa? Beliau itu muridnya Imam Syafii. Karena Imam Bukhori itu periodenya setelah Imam Syafii. Saya hafal sanadnya Imam Bukhori sampai ke Rasulullah. Dan saya punya sanad sampai Imam Bukhori,” pungkas Gus Baha.