Tak Berkategori

Catat, 5 Biaya yang Disiapkan Jelang Buah Hati Lahir

apahabar.com, JAKARTA – Menanti kelahiran sang buah hati memang menyenangkan. Tapi ingat, biaya apa saja yang…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Menanti kelahiran sang buah hati memang menyenangkan. Tapi ingat, biaya apa saja yang perlu disiapkan?

Pengeluaran di masa penantian si buah hati umumnya digunakan untuk biaya kehamilan.

Selain itu, tak kalah penting adalah membeli segala peralatan bayi yang harganya cukup besar dan juga persiapan melahirkan.

Melansir dari laman pribadi Prita Ghozie, Jakarta, Senin (10/8), hal-hal di bawah ini merupakan yang perlu dipersiapkan saat menjelan kehadiran sang buah hati.

1. Biaya Kehamilan

Harus mempersiapkan penghasilan untuk membeli kebutuhan hamil sehat seperti vitamin, makanan sehat, dan juga senam hamil.

Alokasi pos pengeluaran ini harus diambil dari penghasilan rutin bulanan seperti gaji. Angka yang ideal maksimal 10% dari gaji.

2. Biaya Kesehatan dan Kelahiran

Setiap bulan, harus menganggarkan biaya rutin untuk kontrol ke dokter. USG dapat dianggarkan maksimal 2x dalam masa kehamilan, terutama di minggu ke-12 dan minggu terakhir untuk mengetahui kesehatan janin.

Jika ada rezeki lebih, boleh saja melaksanakan jenis USG 4 dimensi yang biayanya lebih besar.

Jangan lupa juga menyisihkan penghasilan bulanan untuk keperluan biaya melahirkan.

Apabila kehamilan saat ini adalah yang pertama, saya sarankan untuk mempersiapkan anggaran biaya melahirkan dengan operasi Caesar.

Jika melahirkan normal pun, sisa anggaran dapat digunakan untuk tambahan dana pendidikan.

3. Perlengkapan Bayi

Nah, masa penuh euphoria ini sering membuat lupa daratan. Baju bayi yang menggemaskan, stroller, car seat, baju hamil, dan lainnya bisa jadi menggerus keuangan kita hingga tak bersisa.

Belum lagi terpaksa mengandalkan taksi kemana-mana karena sudah tidak bisa menyetir sendiri, atau bahkan mengambil jasa asisten rumah tangga jika ternyata kehamilan agak menyulitkan untuk mengerjakan tugas rumah tangga.

Kalau bicara mampu atau tidak membeli semua yang saya inginkan itu, bisa jadi mampu. Tetapi apa perlu? Antara kebutuhan versus keinginan.

Karena itu, harus menulis lagi apa saja yang menjadi kebutuhan untuk tahun pertama si bayi dan kita harus bisa menentukan mana yang prioritas dan mana yang bukan.

Kalau kita mampu untuk membeli yang baru, invest in good quality stuffs supaya awet dan bisa dilungsurkan ke adiknya kelak.

4. Asuransi Jiwa dan Manfaat Kesehatan

Bila anggota keluarga bertambah, itulah saat yang tepat untuk mengevaluasi apakah keluarga kita sudah mendapatkan perlindungan Asuransi Jiwa yang tepat.

Ingat lho, fungsi asuransi jiwa itu adalah untuk mengganti penghasilan si pencari nafkah, apabila terjadi resiko kematian saat usia masih produktif. Sehingga, asuransi jiwa hanya layak diambil untuk pencari nafkah dalam keluarga.

Periksa juga berapa besar manfaat kesehatan yang didapat dari kantor tempat bekerja terutama untuk biaya kesehatan si kecil di 3 bulan pertamanya.

Ada beberapa jenis asuransi kesehatan yang hanya mengganti biaya kesehatan seperti imunisasi wajib sampai batas rupiah tertentu. Solusinya, dapat mengalokasikan 5% dari penghasilan untuk biaya imunisasi, atau lakukan imunisasi wajib di puskesmas terdekat agar biayanya lebih murah.

5. Dana Pendidikan Anak

Diskusi mengenai dana pendidikan anak sudah harus dimulai sejak si bayi masih dalam kandungan. Calon mama dan papa harus tahu sekolah seperti apa yang ingin dipilihkan untuk si buah hati.

Mulailah datangi sekolah-sekolah yang sudah menjadi pilihan anda dan cari tahu berapa besar biaya pendidikan yang kelak anda butuhkan.

Setelah tahu angka yang harus capai nantinya untuk membayar biaya pendidikan, instrumen seperti apa yang tepat pilih?

Tabungan adalah produk untuk menabung yang dapat menjaga keutuhan modal awal. Namun, tentu saja imbal hasilnya pasti tidak tinggi. Sedangkan produk investasi seperti reksadana, adalah produk untuk melipatgandakan modal awal dengan lebih cepat.

Namun, tentu saja resikonya bisa jadi nilai investasi menurun pada suatu periode. Asuransi merupakan produk proteksi untuk melindungi keuangan keluarga apabila kepala keluarga yang menjadi sumber penghasilan meninggal dunia atau menderita cacat total tetap permanen.(okz)

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner