Religi

Cara Asyik Gus Baha Menyifati Tuhan

apahabar.com, JAKARTA – Manusia tak ada yang luput dari dosa, namun jangan lupa Tuhan kita adalah…

Featured-Image
KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha.Sumber: net

bakabar.com, JAKARTA - Manusia tak ada yang luput dari dosa, namun jangan lupa Tuhan kita adalah Allah subhanahu wa ta'ala adalah Sang Maha Pengampun dan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Untuk itu, masih berpotensi besar mendapat ampunan.

Diterangkan KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang merupakan kekasih Allah masih beristigfar dan mengakui bahwa Allahlah Sang Pemberi nikmat dan hidayah.

Gus Baha menjelaskan bahwa kita harus yakin bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah habibullah, kekasih Allah. Bahkan hingga mengucap kalimat istighfar saja, Nabi masih mengajari, "Saya kembali kepada Engkau ya mendapat nikmat dari Engkau."

Oleh kaena itulah dalam beristighfar seyogianya tidak semuanya dihabiskan untuk mengingat dosa. Hal ini seperti yang pernah disampaikan oleh Abul Qosim al-Qusairy, "Jika orang istigfar itu hanya ingat dosa-dosanya, maka orang itu sombong!"

Kenapa sombong? Sebab, dia hanya mengingat bahwa dosa-dosa yang ia lakukan adalah karena dirinya dan menangis takut tidak mendapat ampunan dari Allah. Sehingga benar, bahwa orang yang beristighfar, memohon ampunan Allah, dengan hanya mengingat dosa-dosanya saja berarti dia telah lupa akan adanya kasih sayang yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Lalu, apa yang harus kita ingat? Ingatlah luasnya rahmat dan kasih sayang Allah, jangan yang diingat hanya dosa-dosa saja. Sebab, jika hanya mengingat dosa saja maka seakan-akan istighfar dan menangis itu hanya akan mengingatkan pada dosa-dosa itu saja. Konsekuensinya, setelah hanya ingat dosa saja, kemudian kita tidak nyaman hidup sama Allah.

Oleh karena itulah Gus Baha berpesan, mestinya kita ingat dan berdoa, "Ya Allah, saya pernah dosa tapi Engkau tetap masih mengesahkan hubunganku dengan-Mu… Saya pernah dosa kok masih Engkau sahkan saya meminta ampunan kepada Engkau ya Allah…

"Betapa besarnya hidayah Engkau… Engkau mengetahui bahwa saya pernah dosa tapi Engkau tetap tarik, Engkau angkat aku kembali kepada-Mu sehingga aku mau beristigfar."

Dengan cara itulah, kita dapat asyik menyifati Allah. Allah itu Maha Pengampun, Allah itu Maha Pengasih. Jadi, jangan malah terus larut hanya pada ingatan dosa saja. Habis itu mukul-mukul kepala. "Lama-lama istigfarnya bukan astaghfirullah, tapi nasib… nasib…," pungkas Gus Baha.

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner