Proyek Kilang Balikpapan

Capai 62,13%, Menteri ESDM Minta Proyek Kilang Balikpapan Dipercepat

Menteri ESDM Arifin Tasrif secara langsung meminta PT Pertamina agar menyelesaikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sesuai jadwal.

Featured-Image
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengunjungi proyek kilang di Balikpapan, Jumat (7/4). (Foto: dok.kementerian ESDM)

bakabar.com, JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif secara langsung meminta PT Pertamina (Persero) untuk menyelesaikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Sesuai jadwal, RDMP diharapkan rampung pada tahun 2024.

Proyek RDMP memang didesain untuk meningkatkan kapasitas pengolahan yang semula 260 kilo barrel per day (kbpd) menjadi 360 kbpd dengan peningkatan kualitas dari Euro II menjadi Euro V.

“Ini kali kedua saya berkunjung kemari. Kunjungan pertama di sekitar lokasi proyek ini masih rata tanahnya, sekarang sudah banyak bangunan konstruksi yang sudah terbangun mudah-mudahan proyek ini tidak telat,” ujar Arifin dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (8/4).

Proyek tersebut meliputi pembangunan New Workshop & Warehouse, Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Feed Tank, Boiler, New Flare BPP II, FCC & FCC NHT, dan Terminal Lawe-Lawe Facilities.

Baca Juga: Tingkatkan Keandalan Kilang, Pertamina: Sesuai Standar Internasional

"Proyek RDMP Balikpapan akan didukung dengan pendanaan yang berasal dari Export Credit Agency dan commercial bank dengan target pendanaan 3.1 milyar USD. Skema pendanaan itu merupakan yang pertama dimana proyek kilang di didanai oleh ECA," lanjutnya.

Proyek dengan nilai investasi mencapai US$7,2 miliar atau setara dengan Rp107,26 triliun itu akan menyerap tenaga kerja sebanyak 20.250 orang pada fase proyek, dan 600 orang pada fase operasi.

"Proyek ini juga didorong untuk dapat menyerap tingkat kandungan dalam negeri hingga 30 persen hingga 35 persen," paparnya.

Selain pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional, Kilang Balikpapan juga nantinya akan memproduksi produk petrokimia, yaitu Propylene sebesar 225 KTPA yang akan menjadi feedstock dari New Polypropylene (PP) Balongan guna substitusi produk impor.

Baca Juga: Kebakaran Kilang Dumai: Ahok dan Dirut Pertamina Didesak Mundur!

Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan, selain pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional, kilang Balikpapan nantinya akan memproduksi produk petrokimia.

Produk tersebut adalah Propylene sebesar 225 KTPA yang akan menjadi feedstock dari New Polypropylene (PP) Balongan guna substitusi produk impor.

"Dengan progress overall per Maret 2023 yang sudah mencapai 62,13 persen, PSN ini ditargetkan selesai secara bertahap pada Tahun 2024-2025 untuk dapat segera memenuhi kebutuhan energi dalam negeri," kata Nicke.

Editor
Komentar
Banner
Banner