Nasional

Cap Go Meh, Ritual Cari Jodoh di Pulau Kemaro

apahabar.com, JAKARTA – Jika di Singkawang perayaan Cap Go Meh, dua minggu setelah Tahun Baru Imlek…

Featured-Image
Pohon cinta di Pulau Kemaro. Foto-pegi-pegi.com

bakabar.com, JAKARTA – Jika di Singkawang perayaan Cap Go Meh, dua minggu setelah Tahun Baru Imlek dimeriahkan pawai tatung dan dinanti-nantikan oleh turis lokal maupun asing. Beda cerita dengan Cap Go Meh di Palembang.

Cap Go Meh di Palembang dinanti-nantikan oleh para jomblo. Soalnya, ketika Cap Go Meh berlangsung ada ritual mencari jodoh yang dilakukan di Pulau Kemaro.

Kenapa harus di Pulau Kemaro?

Pulau Kemaro adalah sebuah Delta kecil di Sungai Musi. Jika ditempuh dari Palembang, kira-kira jaraknya sekitar 40 km, sedangkan jarak tempuh dari Jembatan Ampera sekitar 6 km. Pulau ini terletak di daerah industri, yaitu di antara Pabrik Pupuk Srwijaya, Pertamina Plaju dan Sungai Gerong.

Biasanya, pemerintah setempat menyediakan alat transportasi air bagi para pengunjung secara gratis untuk berangkat ke Pulau Kemaro dari dermaga PT Pusri Palembang dalam rangka merayakan Cap Go Meh.

Di pulau tersebut terdapat makam Putri Palembang bernama Siti Fatimah. Menurut cerita zaman dulu, Siti Fatimah sempat ingin dinikahkan dengan Pangeran Tiongkok bernama Tan Bun Ann. Orangtua Siti Fatimah meminta sembilan guci emas sebagai mas kawin.

Orangtua Tan Bun Ann menyetujui hal itu. Mereka pun mengirimkan sembilan guci emas langsung dari Tiongkok.Untuk menghindari bajak laut, guci-guci emas tersebut ditutup sayuran.

Ketika Tan Bun Ann membukanya, ia melihat guci-guci tersebut hanya berisi sayuran. Ia pun keburu emosi dan membuang guci-guci itu ke sungai.Guci yang terakhir pecah sebelum tercebur dan emas-emas yang ada di dalam berserakan dan jatuh ke sungai.

Ternyata, emasnya masih ada dan tidak dicuri! Karena kecerobohannya itu, ia marah pada diri sendiri lalu terjun ke sungai. Pengawal pun ikut terjun mencarinya karena Tan Bun Ann nggak kembali lagi ke permukaan.

Sayangnya, pengawalnya nggak selamat. Siti Fatimah juga ikut terjun ke dalam sungai untuk mencari Tan Bun Ann. Lalu, dari tempat dua sejoli ini terjun, muncul pulau kecil yang nggak tenggelam saat air Sungai Musi pasang sekalipun.

Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini. Pulau tersebut dinamakan Pulau Kemaro yang hingga kini menjadi tempat wisata yang indah di Palembang.

Daya tarik Pulau Kemaro terdapat pada pagoda berlantai sembilan yang menjulang di tengah-tengah pulau.

Pagoda setinggi 45 meter itu dibangun pada 2006. Dan juga ada sebuah kelenteng yang sudah dibangun sejak tahun 1962 bernama Kelenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Kelenteng Kuan Im.

Di depan kelenteng terdapat dua makam berdampingan, yakni makam Tan Bun Ann dan Siti Fatimah.Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini.

Baca Juga:Mengenal Sejarah, Makna, Berikut Tradisi Cap Go Meh

Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner