Nasional

BWS Kalimantan III Pastikan Pembangunan Bendungan Riam Kiwa Sesuai Rencana

Tender proyek Bendungan Riam Kiwa telah dibatalkan di situs lelang LPSE. Balai Sungai Wilayah (BWS) Kalimantan III menyatakan pengerjaan bendungan pada 2024.

Featured-Image
Desain rencana Bendungan Riam Kiwa di Paramasan, Kabupaten Banjar. foto capture/apahabar.com.

bakabar.com, MARTAPURA - Tender proyek Bendungan Riam Kiwa telah dibatalkan di situs lelang LPSE. Balai Sungai Wilayah (BWS) Kalimantan III menyatakan masih berjalan sesuai dengan rencana, setidaknya dimulai di 2024.

Proyek Bendungan Riam Kiwa ini ada dua proyek yang dilelang bersamaan, pertama pengerjaan fisik dengan nilai pagu hampir Rp 1,8 triliun, nanum itu sudah berstatus batal di laman LPSE.

Adapun proyek satunya lagi adalah supervisi pembangunan bendungan dengan nilai pagu Rp91,3 miliar. Proyek supervisi ini dimenangkan oleh PT. Helmy Anugerah senilai Rp81 miliar.

Kepala BWS Kalimantan III, I Putu Eddy Wijaya melalui Satker Bendungan Selo Kahar mengatakan batalnya tender lantaran migrasi dari LPSE ke SPSE ICB, situs lelang berskala internasional.

"Makanya tidak bisa lagi dilihat di laman LPSE, karena pindah menggunakan sistem lelang internasional. Saat ini masih proses lelang di Jakarta," ungkap Selo kepada bakabar.com, Jumat (20/10).

Baca Juga: Perintah Baru ke Menteri Basuki, Bangun Bendungan Riam Kiwa

Selo juga memastikan, bahwa proses pembangunan Bendungan Riam Kiwa tetap berjalan sesuai dengan rencana.

"Setidaknya akan dilaksanan pembangunan fisik mulai tahun depan (2024)," tegasnya memastikan.

Sekedar diketahui, Bendungan Riam Kiwa bakal dibangun di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, tepatnya meliputi dua desa yaitu Desa Angkipih dan Paramasan Bawah.

Tujuannya, mengatasi banjir yang selama ini jadi 'agenda' tahunan di Banjar. Manfaat lainnya untuk menghasilkan listrik melalui pembangkit tenaga air, pengairan persawahan, serta menyediakan air baku.

Proyek ini sudah direncakanan sejak sekitar satu dekade lalu. Dalam perencanaannya, telah menghabiskan anggaran APBN miliaran rupiah.

Misalnya, pembuatan detail engineering design (DED) dan model test Bendungan Riam Kiwa pada 2016 senilai Rp 2,4 miliar.

Kemudian untuk jasa Land Acquisition and Resetlement Action Plan (Larap) pada 2018 sebesar 1,8 milir. Pada tahun yang sama, sertifikasi Bendungan Riam Kiwa juga menelan biaya Rp1,8 miliar.

Baca Juga: Molor dari Target, Penetapan Tapal Batas Bendungan Riam Kiwa Dikebut Rampung Agustus

Editor


Komentar
Banner
Banner