bakabar.com, MARTAPURA - Kontrak mega proyek Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah ditandatangani. Bendungan kedua setelah Riam Kanan itu ditarget selesai pada November 2027.
Penandatanganan kontrak dilakukan antara Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI, Bob Arthur, bersama dua pemenang tender pembangunan fisik dan supervisi Bendungan Riam Kiwa di Jakarta, Senin (18/12).
Pemegang kontrak pembangunan fisik Bendungan Riam Kiwa adalah Sinohydro BAP-NK J.O, sebuah perusahaan konstruksi dan rekayasa pembangkit listrik tenaga air milik negara Tiongkok, dengan nilai pagu Rp 1,8 triliun APBN 2023.
Baca Juga: Kaleidoskop 2023: Wali Kota Banjarbaru Beberkan Pencapaian - Koleksi Penghargaan
Adapun pemegang kontrak supervisi yaitu PT. Hilmy Anugerah, perusahaan jasa perencanaan konstruksi dan pengawasan asal Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dengan nilai kontrak Rp 91 miliar APBN 2023.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya melalui Satker Bendungan, Selo Kahar, mengatakan dengan telah dilaksanakannya penandatanganan kontrak, pihaknya bersama pemerintah daerah tinggal menyelesaikan pembebasan lahan.
"Target kami masih sama, semester satu tahun 2024 status lahan sudah clear, sehingga kami dapat langsung memulai pengerjaan konstruksi," ujar Selo Kahar kepada bakabar.com via WatsApp, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga: Truk Muatan Berat Ugal-Ugalan di Kawasan Dalam Kota Sampit, Pengguna Jalan Resah
Untuk diketahui, Bendungan Riam Kiwa akan berlokasi di Desa Angkipih dan Paramasan Bawah, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.
Luas genangan waduk yaitu 654,04 hektare, volume tampungan sebesar 90,51 juta meter kubik.
Tipe MAIN DAM dari Bendungan Riam Kiwa adalah urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan 51 meter, lebar puncak bendungan 8 meter, dan panjang puncak bendungan 490 meter.
Dengan spesifikasi tersebut, Bendungan Riam Kiwa mempunyai manfaat air baku sebanyak 4,5 meter per detik, pengairan irigasi sebesar 1.800 hektare pertanian, memperoleh hydropower sebesar 6 Mega Watt, reduksi banjir 225,8 meter kubik perdetik, dan berpotensi menjadi tempat pariwisata.