bakabar.com, MARTAPURA – Bupati Banjar H Saidi Mansyur meluncurkan sejumlah agenda strategis di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat saat memimpin apel kerja gabungan, Senin (4/8/2025).
Agenda strategis yang diluncurkan, antara lain pelepasan Tim Waspada Rabies Kabupaten Banjar, penandatanganan Surat Edaran Bersama tentang Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dan Program ‘Tuntas Banjar’ (Terobosan untuk Anak Tidak Sekolah Kabupaten Banjar).
“Apel ini bukan sekadar rutinitas, tetapi juga wadah menyampaikan agenda besar yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat Banjar,” ujar Saidi Mansyur pada apel yang berlangsung di halaman kantor Bupati Banjar itu.
Usai apel, dilakukan pelepasan secara simbolis Tim Waspada Rabies Kabupaten Banjar dengan pengalungan ID Card kepada delapan orang perwakilan tim oleh Bupati Banjar.
Kemudian, diberikan sertifikat penghargaan atas kontribusi dalam program ‘Tuntas Banjar’, antara lain kepada Perumda Pasar Bauntung Batuah dan Pamong Belajar Heri Febriani dari SPNF SKB Banjar, yang telah mendata 288 anak tidak sekolah. Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati didampingi Wakil Bupati Habib Idrus Al-Habsyi, Pj Sekda H. Ikwansyah, Bunda PAUD Hj. Nurgita Tiyas, serta Kepala Dinas Pendidikan Hj. Liana Penny.
Pada kesempatan yang sama, diserahkan pula bantuan perlengkapan belajar kepada tiga orang peserta didik dan bantuan pendidikan dari Baznas Kabupaten Banjar melalui UPZ Dinas Pendidikan, yang disaksikan oleh perwakilan Bank Kalsel Cabang Martapura dan Ketua Baznas Banjar.
Selain itu, dilakukan penandatanganan Surat Edaran Bersama mengenai pelaksanaan pendidikan karakter, yang ditandatangani oleh Bunda PAUD, Kepala Kantor Kemenag H. Muhammad Rofi’i, dan Kadisdik Banjar, disaksikan langsung oleh Bupati.
Tidak hanya itu, turut dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Forkopimda dalam mendukung Program Tuntas Banjar, Wajib Belajar 13 Tahun, Pendidikan Karakter, serta Optimalisasi PAUD Holistik Integratif.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Hj. Liana Penny menjelaskan bahwa Program ‘Tuntas Banjar’ merupakan inovasi untuk menuntaskan masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah kecamatan, yang bertugas mengidentifikasi anak-anak yang putus sekolah untuk kemudian diajak kembali menempuh pendidikan, baik formal maupun nonformal.
Program ini juga mendapat dukungan dari Baznas melalui UPZ Dinas Pendidikan untuk membantu anak-anak yang terkendala ekonomi agar bisa kembali bersekolah,” jelas Liana, yang dilansir rsb.banjarkab.go.id.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat sekitar 10 ribu ATS di Kabupaten Banjar yang berusia antara 7 hingga 21 tahun. Melalui Program ‘Tuntas Banjar’ jumlah tersebut secara bertahap akan ditekan.
Ketika anak-anak kembali sekolah dan terdata, maka hal ini akan meningkatkan indeks pendidikan serta berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjar,” katanya.