Pencak Silat

Buntut Mediasi Gagal, Lembaga Silat Ancang-ancang Laporkan Panitia hingga Anak Maruf Amin

Puspa Yunita akan melaporkan panitia event pencak silat di TMII, hingga putri dari Wakil Presiden Maruf Amin

Featured-Image
Event Pencak Silat Yang Digelar Di Pendopo Pencak Silat TMII, Jakarta Timur (Foto: apahabar.com/Daffa)

bakabar.com, JAKARTA - Hubungan Antar Perguruan dan Lembaga Silat, Puspa Yunita berencana akan melaporkan panitia event Pencak Silat di TMII, hingga Siti Nur Azizah, putri dari Wakil Presiden Maruf Amin yang dianggap paling bertanggung jawab.

Hal tersebut lantaran Yunita menilai bahwa tidak ada hasil dari mediasi peserta kepada panitia mengenai kesanggupan untuk memberikan cashback 50 persen, imbas dari bergantinya nama event tersebut.

Sebelumnya, event tersebut bernama Piala Wakil Presiden, secara sepihak, panitia mengganti menjadi kejuaraan Piala Universitas Ibnu Chaldun-Jakarta.

"Kalau kita mau proses dari akarnya, seperti kampus Ibnu Chaldunnya, para alumni yang penggagas acaranya, yang bertanda tangannya, yang tadinya dari Wakil Presiden (Wapres), sekarang ditandatangani oleh Ibu Siti Nur Azizah anak ketiga dari Pak Maruf Amin," kata Yunita kepada bakabar.com di TMII, Jakarta Timur, Minggu (25/12).

Baca Juga: Event Pencak Silat Bergengsi di TMII Berujung Kacau

Yunita beranggapan persoalan penyelenggaraan event pencak silat ini menjadi tanggung jawab Siti Nur Azizah yang notabene secara sepihak menandatangani perubahanan nama event pencak silat tersebut.

Selain itu, pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada polisi setelah proses seluruh pertandingan selesai. Ia menilah tidak seharusnya perlakuan seperti ini diterima oleh peserta lainnya yang sudah susah payah datang dari berbagai daerah.

"Akhirnya sampai keputusan kita, ya sudah proses sajalah. Tapi tidak memberhentikan pertandingan karena kasian juga anak-anak yang lain, dan kawan-kawan dari daerah yang sudah datang yang sudah keluar biaya penginapan, transportasi, kita kan mikirin perasaan banyak orang juga," ujarnya.

Seperti diketahui Yunita menyebut pendaftaran event Pencak Silat tersebut dibanderol sebesar Rp295 ribu untuk satu peserta. Mengetahui event tersebut diganti dan tidak lagi bergengsi, ia meminta agar panitia mengembalikan cashback sebanyak 50 persen dari uang pendaftaran yang sudah dibayarkan.

"Eventnya kan jadi tidak bergengsi, kemahalan kalau Rp295 ribu, maka dari itu, saya meminta agar panitia mengembalikan atau cashback 50 persen dari uang pendaftaran tersebut," imbuhnya.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Perhatikan Pembinaan dan Pengembangan Pencak Silat Tradisi

Yunita mengklaim bahwa panitia sudah menyanggupi untuk memberikan cashback 50 persen. Namun hasilnya dinilai tidak seperti yang diharapkan. Hanya sebagian saja yang dibagikan.

"Sebenarnya dari cashback tersebut, panitia sudah menyanggupi di tanggal 22 Desember 2022, dan kita kumpul di pendopo. Katanya kan mau mengembalikan semua cashback kepada peserta yang lainnya, tetapi hasilnya zonk. Hanya sebagian saja bisanya," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner