Nasional

Buntut Keracunan Massal di HSU, BBPOM Uji Inkubasi Sampel Bumbu Makanan

Dijelaskan Duma, bahwa proses pengujian dilakukan dengan cara inkubasi. Perlu waktu beberapa hari untuk mencari tahu apa yang terkandung dalam bumbu tersebut.

Featured-Image
Kantor BBPOM di Banjarmasin, Jalan Brigjend H Hasan, Banjarmasin Utara. Foto: dok apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin sudah menerima sampel makanan diduga penyebab keracunan massal di Desa Padang Tanggul, Amuntai Selatan, Hulu Sungai Utara (HSU). 

Kepala BBPOM di Banjarmasin, Leonard Duma saat dikonfirmasi membenarkan soal pengiriman sampel oleh pihak kepolisian. Saat ini proses pengujian tengah dilakukan.

"Sampelnya sedang diuji," ujar Duma saat dikonfirmasi, Selasa (7/11) petang.

Baca Juga: Keracunan Massal di Padang Tanggul HSU: Satu Meninggal, Begini Kronologinya

Dijelaskan Duma, bahwa proses pengujian dilakukan dengan cara inkubasi. Dimana perlu waktu beberapa hari untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terkandung dalam sampel tersebut.

"Mungkin lima harian, karena perlu inkubasi," jelasnya.

Berdasarkan peraturan BPOM Nomor 19 Tahun 2019 dijelaskan bahwa, uji inkubasi adalah uji dimana produk yang diproses dengan panas disimpan pada suhu dan jangka waktu tertentu untuk menentukan apakah terjadi pertumbuhan mikroba pada kondisi tersebut.

Baca Juga: Keracunan Massal di HSU, Polisi Bawa Sampel Bumbu Makanan ke BPOM Banjarmasin

Lebih jauh dikatakan Duma, bahwa untuk hasil nanti pihaknya tak bisa membeberkan secara langsung ke publik. Akan tetapi disampaikan kembali ke kepolisian selaku pengiriman.

"Ketentuannya, hasil disampaikan kepada pengirim sampel, untuk selanjutnya ditindaklanjuti sesuai ketentuan oleh pengirim sampel," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, penyelidikan kasus keracunan massal di Desa Padang Tanggul, Amuntai Selatan, Hulu Sungai Utara terus dilakukan Polres HSU.

Dalam penyelidikan, polisi juga telah mengambil sampel berupa bumbu makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan.

Selanjutnya bumbu itu akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Hari ini kami telah membawa sampel berupa bumbu tersebut ke BPOM Banjarmasin dan Instalasi Pelayanan Teknik BBTKLP Banjarbaru," kata Kapolres HSU Moch Isharyadi F, melalui Kasi Humas AKP Momo Jon Rodok, Selasa (7/11) sore.

Momo bilang hingga saat ini polisi belum dapat memastikan apakah keracunan massal ini disebabkan oleh bahan makanan yang terkontaminasi atau faktor lain yang masih dalam penyelidikan.

"Hasil pemeriksaan sampel di laboratorium diharapkan akan memberikan petunjuk yang lebih konkret," ucapnya.

Momo menegaskan, Polres HSU berkomitmen untuk mengusut tuntas penyebab kasus ini.

"Kami berkomitmen mengusut tuntas kejadian keracunan massal ini demi melindungi masyarakat dari bahaya serupa di masa depan," tegasnya.

Polres HSU juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih dan mengkonsumsi makanan. 

"Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan atau mengalami gejala keracunan setelah makan, segera hubungi pihak berwenang terdekat untuk tindakan lebih lanjut," imbau Momo.

Sebelumnya 30 orang menjadi korban keracunan massal di sebuah acara haul H Kaspul di Desa Padang Tanggul, Amuntai Selatan, HSU. Peristiwa tersebut baru ramai Senin (6/11).

Kabarnya, satu orang berinisial Hj S meninggal dunia diduga akibat keracunan makanan itu. 

Editor


Komentar
Banner
Banner