bakabar.com, BANJARMASIN - Akun Twitter @SiaranBolaLive meminta maaf kepada komentator sepak bola Indonesia, Radot Valentino Simanjuntak atau akrab disapa Bung Jebret.
Klarifikasi itu disampaikan @SiaranBolaLive terkait cuitannya yang diduga mengandung ujaran kebencian atau hate speech.
"Saya admin @SiaranBolaLive, Agus Widodo tinggal di Pasar Rebo, Jakarta Timur, memohon maaf kepada Bang Valentino Simanjuntak karena telah nge-tweet dengan kata-kata yang tidak sopan," ucap Agus Widodo dalam video berdurasi 27 detik, Rabu (14/4).
Dia berharap agar sepak bola Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
"Sekali lagi mohon maaf kepada Bang Valentino Simanjuntak, salam semoga sepak bola Indonesia semakin baik," katanya.
Tak hanya sampai di situ, admin @SiaranBolaLive juga menyampaikan permohonan maaf secara tertulis melalui cuitan di Twitter.
"Kami mohon maaf telah nge-tweet yang tidak sesuai dengan norma kesopanan terhadap Bang @radotvalent. Kami pencinta sepak bola Indonesia ingin sepak bola Indonesia maju dan berkembang. Sekali lagi kami mohon maaf kepada @radotvalent atas tulisan dan kata yang tidak pantas," tegasnya.
Sebelumnya, Radot Valentino Simanjuntak alias Bung Jebret naik pitam.
Hal itu buntut dari #GerakanMuteMassal yang sempat trending topik di Twitter.
Tepatnya pada laga perempat final Piala Menpora 2021 yang mempertemukan Bali United vs PSS Sleman.
Bahkan, Bung Jebret berencana menyeret salah satu akun Twitter @SiaranBolaLive ke ranah hukum.
Bukan tanpa alasan, dia menduga akun tersebut telah menyebar ujaran kebencian atau hate speech.
"The Most COCOT paling mengganggu se Indonesia: Valentino Jebret. COCOT SILIT,” tulis akun Twitter @SiaranBolaLive.
Tak tanggung-tanggung, Bung Jebret sudah menyiapkan sejumlah pengacara.
"Kalau yang seperti ini saya serahkan ke teman-teman pengacara saya, jika tidak ada respons dalam 1×24 jam, maka….(saya anggap akun anda pintar sehingga tahu maka akan apa selanjutnya ya? Tidak perlu saya sampaikan pasal-pasalnya)," kata Bung Jebret seperti dikutip bakabar.com dari akun resmi Instagram pribadinya, Rabu (14/4) pagi.
Tak hanya itu, Bung Jebret bilang ada 10-20 akun Instagram dan Twitter yang tengah dalam pemantauan pengacaranya.
"Untuk mengedukasi hate speech kalian tetap dalam koridornya," tutup anggota PERADI ini.
Sekedar diketahui, saat laga Bali United vs PSS Sleman berlangsung, netizen menggaungkan tagar #GerakanMuteMassal di Twitter.
Rupanya, tagar itu muncul akibat komentator Valentino Simanjuntak yang dianggap tidak memberikan informasi penting selama pertandingan.
Lantas, gaya komentator Bung Jebret itu menuai kritik.
Dirinya disebut terlalu hiperbola dan tidak edukatif dalam membawa jalannya laga.