bakabar.com, JAKARTA - Di Indonesia tak ada smelter nikel yang dikelola pemerintah. Membuat APNI heran.
"Harusnya ada dong smelter yang dipegang BUMN. Tapi kok tidak ada," kata Ketum APNI, Nanan Soekarna di sela SOE & Economic Forum di Jakarta, Kamis (12/10).
APNI adalah singkatan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia. Mereka konsen dalam urusan logam keperak-perakan itu.
Kata Nanan, sekalipun ada smelter, tapi milik swasta. Seperti punya PT Harita Group. Sisanya, dikelola oleh pihak luar negeri. "Semua dari luar, punya China, Korea," sebutnya.
Baca Juga: ESDM Bantah Kabar Miring Smelter Kesulitan Memperoleh Bijih Nikel
Harusnya Indonesia bisa mengelola smelter nikel sendiri. Karena bisa mendapatkan keuntungan besar untuk negara.
Karena itu, mantan wakapolri itu meminta BUMN untuk membangun dan mengelola sendiri smelter nikel milik Indonesia. Sekalipun butuh banyak biaya, tapi layak dilakukan.
"Memang berat karena biayanya besar sekali . Tapi harus ada smelter yang dipegang BUMN," tutupnya.