Tak Berkategori

Bukan PPKM, Batola Pilih Perketat Pendisiplinan Protokol Kesehatan

apahabar.com, MARABAHAN – Pernah dua kali memberlakukan PSBB, Barito Kuala belum mempertimbangkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat…

Featured-Image
Situasi PSBB yang diterapkan Batola antara Mei hingga Juni 2020. Foto-Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Pernah dua kali memberlakukan PSBB, Barito Kuala belum mempertimbangkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

PPKM dicetuskan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Rabu (6/1), demi menekan penyebaran Covid-19.

Dimulai 11 sampai 25 Januari 2021, PPKM terutama diterapkan di sebagian wilayah Jawa dan Bali.

Namun atas berbagai pertimbangan dan sifat ketentuan, Batola belum merencanakan penerapan PPKM.

“Sesuai instruksi pusat, PPKM ditekankan di kawasan Jawa dan Bali. Sementara di Batola, kami belum memiliki rencana itu,” ungkap Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, Kamis (7/1).

“Dalam upaya menekan penyebaran Covid-19, kami lebih meningkatkan penegakan disiplin protokol kesehatan melalui Satgas Penanganan Covid-19,” tambahnya.

Pertimbangan lain adalah jumlah kasus aktif di Bumi Selidah yang masih di bawah rata-rata angka nasional.

Tercatat kasus aktif nasional sebesar 14,28 persen, kemudian tingkat kematian nasional 2,95 persen dan angka kesembuhan nasional mencapai 82,76 persen.

“Sementara kasus aktif di Batola adalah 9,5 persen, kemudian angka kematian 1,32 persen. Bahkan angka kesembuhan mencapai 89,15 persen,” jelas Rahmadi.

“Mudahan persentase itu semakin baik, terutama tingkat kesembuhan. Kami juga berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” tandasnya.

Sebelumnya Batola pernah dua kali melaksanakan PSSB demi menekan penyebaran Covid-19. Jilid pertama dilakuka 15 sampai 29 Mei 2020.

Kemudian PSBB jilid kedua berlaku sejak 30 Mei hingga 12 Juni. Lantas hingga akhir Desember 2020, sejumlah kawasan di zona merah menerapkan Pembatasan Sosial Skala Desa/Kelurahan (PS2DK).



Komentar
Banner
Banner