bakabar.com, BANJARMASIN - Mempertimbangkan masa recovery pemain, PSSI Kalimantan Selatan memutuskan menunda jadwal final Liga 3.
Sesuai dengan jadwal sebelumnya, final Liga 3 zona Kalsel musim musim 2023-2024 dilangsungkan 31 Desember 2023.
Belakangan jadwal tersebut dievaluasi, mengingat leg kedua semifinal berlangsung 29 Desember 2023. Artinya pemain dari kedua klub hanya memiliki sehari waktu rehat.
Diketahui final mengetengahkan duel PS Kabupaten Tapin dengan Talenta Banua Martapura. Kedua klub ini masing-masing menyingkirkan Persetala Tanah Laut dan Kotabaru FC.
Baca Juga: Segera Duel di Final Liga 3 Kalsel, Berikut Rekam Jejak Tapin dan Talenta Banua
"Final Liga 3 zona Kalsel diundur dengan jadwal yang belum ditetapkan. Intinya kami akan rapat internal dulu untuk menentukan waktu dan tempat, lalu survei lokasi," ungkap Sekretaris PSSI Kalsel, Baktiansyah, Sabtu (30/12) malam.
"Namun dipastikan pertandingan dilangsungkan di tempat netral. Juga tidak digelar di Stadion Demang Lehman atau Stadion Balipat Binuang," imbuhnya.
Penundaan final tak berpengaruh signifikan terhadap yang lolos ke putaran nasional. Penyebabnya PSSI baru merencanakan pelaksanaan putaran nasional selepas Pemilu 2024.
"Mudahan final Liga 3 zona Kalsel bisa digelar minggu pertama Januari 2024. Di sisi lain, penundaan tidak mempengaruhi putaran nasional yang baru akan dimulai April 2024," tukas Baktiansyah.
Tergantung Putusan PSSI
Selain Tapin atau Talenta Banua, perwakilan Kalsel di putaran nasional Liga 3 musim 2023-2024 adalah Persetala Tanah Laut.
Diketahui Persetala merupakan juara Liga 3 zona Kalsel 2022-2023. Namun mereka batal bermain di putaran nasional, karena kompetisi dihentikan pascatragedi di Stadion Kanjuruhan.
Tidak hanya dari Kalsel, 12 provinsi lain juga menempatkan sejumlah perwakilan berdasarkan hasil kompetisi musim 2022-2023.
"Persetala sudah dipastikan bermain di putaran nasional, ditambah juara Liga 3 zona Kalsel musim 2023-2024," jelas Baktiansyah.
"Sementara terkait runner up musim 2023-2024 atau kuota lebih dari satu klub, kami masih menunggu keputusan PSSI," sambungnya.
Baca Juga: Singkirkan Kotabaru FC, Talenta Banua Melaju ke Final Liga 3 Kalsel
Untuk menentukan kuota per provinsi, indikator yang digunakan PSSI adalah jumlah peserta, format kompetisi, dan sistem administrasi.
"Sebelumnya Kalsel selalu mendapat kuota 2 klub, karena kompetisi provinsi diikuti 14 sampai 15 klub," jelas Baktiansyah.
"Namun entah mengapa dalam dua tahun terakhir, peserta kompetisi di Kalsel sedikit menyusut menjadi 10 hingga 11 klub. Akhirnya Kalsel hanya mendapat kuota 1 klub di putaran nasional," tambahnya.
Kendati jumlah klub berkurang, format kompetisi dan sistem administrasi Liga 3 zona Kalsel layak diacungi jempol.
"Bicara format kompetisi, Kalsel jauh lebih baik. Ketika rata-rata provinsi lain menggunakan format home tournament dan setengah kompetisi, Kalsel menerapkan home and away sampai semifinal," tegas Baktiansyah.
Kemudian dalam sistem administrasi, Kalsel menerapkan digitalisasi mulai dari pendaftaran pemain, verifikasi, sampai laporan pertandingan.
"Tentu kami berharap Kalsel mendapat dua kuota klub, di luar kuota musim 2022-2023. Kami juga telah menyampaikan keunggulan-keunggulan Kalsel kepada PSSI," jelas Baktiansyah.
"Makanya kami meminta kedua klub yang akan bertanding di final agar menjaga situasi tetap kondusif. Diharapkan situasi baik yang terjaga sejak babak awal hingga semifinal, mendorong PSSI mengabulkan usulan kami," tutupnya.