Moge Pejabat Pajak

Bubarkan Komunitas Moge, Sri Mulyani Kepergok Naik Brompton, Ini Faktanya

Menkeu Sri Mulyani Indrawati membubarkan klub motor gede berisikan para pejabat DJP yang dinilai menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.

Featured-Image
Usai membubarkan komunitas Moge, Sri Mulyani diduga punya sepeda mewah. (Foto: dok. Bisnis Tempo)

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membubarkan klub motor gede (moge) berisikan para pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang dinilai menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.

Ani, sapaan akrabnya, menyoroti tingkah anak buahnya sembari memposting foto Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo yang sedang asyik menunggangi moge di Instagram pribadinya.

"Hobi dan gaya hidup mengendarai moge menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," tulis Ani pada akun Instagramnya, Minggu (26/2).

Baca Juga: Timbulkan Persepsi Negatif, Menkeu Minta Klub 'Moge' Ditjen Pajak Dibubarkan

Menurut dia, hal tersebut tidak patut dilakukan oleh para jajaran Kemenkeu yang seharusnya memberikan contoh baik pada masyarakat.

"Mengendarai dan memamerkan moge bagi pejabat, pegawai pajak, dan Kemenkeu telah melanggar asas kepatutan dan kepantasan publik. Ini mencederai kepercayaan masyarakat," tukasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan dua instruksi secara terbuka melalui akun Instagram terkait dirinya yang menilai PNS tidak pantas memiliki klub moge.

Instruksi pertama, Dirjen pajak harus menjelaskan dan menyampaikan kepada masyarakat mengenai harta kekayaannya.

Baca Juga: Poppy Sovia hingga Wika Salim, Intip Artis yang Gemar Tunggangi Moge

Penjelasan itu harus disertai dengan sumber pendapatan seperti yang pernah ditulis Suryo Utomo pada laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).

Instruksi kedua, Ani meminta klub Blasting Rijder DJP dibubarkan.

Blasting Rijder merupakan nama klub moge yang mayoritas anggotanya adalah para pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Baca Juga: Selis Siap Bikin Motor Listrik yang Bisa Tempuh Jarak hingga 180 Km

Dalam akun Instagramnya, nama komunitas moge itu ditulis Belasting Rijder. Namun, postingan komunitas tersebut kini sudah lenyap.

Tak hanya itu, Ani juga menegaskan apabila moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal serta gaji resmi, dirinya tetap tidak terima. 

Sir Mulyani Ikut Komunitas Sepeda Mewah

Sri Mulyani dan komunitas Brompton. (Foto: dok. WESTOIL)
Sri Mulyani dan komunitas Brompton. (Foto: dok. WESTOIL)

Di tengah perseteruan terkait komunitas moge di kalangan pegawai pajak, ramai diperbincangkan soal beredarnya foto Sri Mulyani yang diduga tergabung dalam komunitas sepeda Brompton.

Dalam foto yang diunggah pemilik akun Twitter @BosPurwa, terlihat Sri Mulyani yang berfoto dengan jajaran pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan menggunakan sepeda Brompton.

"Keren lah pegawai DJP! Ada komunitas Moge, Brompton," dikutip bakabar.com dari Twitter @BosPurwa, Selasa (28/2).

Baca Juga: 5 Kota Ternyaman Bersepeda, Mana yang Paling Cocok untuk IKN?

Sebagai informasi, sepeda Brompton merupakan salah satu jenis sepeda lipat yang diproduksi di Inggris dengan harga mencapai Rp20 hingga mencapai ratusan juta rupiah.

Sontak unggahan yang viral di Twitter itu membuat warganet panas ketika melihatnya, mengingat Ani baru saja membubarkan klub Moge milik anak buahnya.

Setelah ditelisik lebih lanjut, fakta di balik foto Sri Mulyani dengan komunitas sepeda Brompton itu akhirnya terungkap ke publik dan diklarifikasi oleh pihak Kemenkeu.

Baca Juga: Lebaran 2023, Kemenhub Kembali Gelar Program Mudik Motor Gratis

Dilansir dari berbagai sumber, Sri Mulyani bersama komunitas Brompton tersebut rupanya sebuah foto lama yang sempat viral pada tahun 2019.

Diketahui, foto tersebut rupanya diambil dalam rangkai Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) yang diadakan oleh Kementerian Keuangan pada 2017.

Nah, untuk sepeda Brompton, Kemenkeu menjelaskan bahwa sepeda yang dipakai Sri Mulyani itu bukan milik pribadi, melainkan sepeda yang telah disediakan oleh panitia HORI di acara tersebut.

Editor
Komentar
Banner
Banner