BPPTKG: 13 kali Terjadi Guguran Lava, Gunung Merapi Berstatus Siaga

Guguran lava Gunung Merapi terus meningkat, BPPTKG tetap status siaga

Featured-Image
Guguran lava terekam di Gunung Merapi. Foto: Jawapos

apahabar, JAKARTA - Aktivitas gunung Merapi kembali terjadi. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terpantau terjadi 13 kali guguran lava selama 18 hingga 24 November 2022.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan selama minggu ini, mereka menemukan guguran lava Gunung Merapi tepatnya di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

"Minggu ini guguran lava pijar teramati sebanyak 13 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso di Yogyakarta, Minggu (27/11), melansir Antara.

Selama pengamatan itu, menurut dia, suara guguran terdengar tiga kali dari Pos Babadan dengan intensitas sedang, seshingga membutuhkan pemantuan yang intensif.

Baca Juga: Update Gempa Cianjur, BNPB: Korban Meninggal 321 Orang

Agus menjelaskan berdasarkan analisis morfologi dari Stasiun kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2, tidak teramati adanya pertumbuhan pada kubah lava di bagian barat daya maupun bagian tengah Merapi.

Volume kubah barat daya Merapi, jelasnya, tidak mengalami perubahan. Sejauh ini terhitung tetap sebesar 1.616.500 meter kubik, dan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.

Dengan data yang terekam kegempaan Merapi selama sepekan terakhir ada dalam intensitas yang cukup tinggi. Sementara itu, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada pekan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Baca Juga: BMKG: Isu Pergerakan Sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede, Hoaks

Selain itu, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 24 mm per jam selama 100 menit di Pos Kaliurang pada 22 November 2022. Namun tidak ada aliran lahar ke sungai

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ujarnya.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Bicara efek, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng, sejauh lima kilometer.

Sebagai tambahan, apabila gunung api mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.

Editor


Komentar
Banner
Banner