bakabar.com, BANJARBARU - Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Bambang Dedi Mulyadi melaporkan total 42 hektare lahan terbakar di daerah itu.
“Berdasarkan data yang kami himpun, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel melanda lahan sekitar 42 hektare,” kata Bambang Dedi Mulyadi di Banjarbaru, Kalsel, Jumat (3/6).
Bambang menuturkan kebakaran yang terjadi di Kalsel masih kategori biasa karena masih mampu diatasi oleh petugas. Namun tetap harus diantisipasi.
“Setiap ada titik api, seluruh tim bergotong royong untuk mengendalikan dan memadamkan sumber api,” katanya.
Baca Juga: Kebun Sawit, Kemenko Ekonomi: 5 Persen Lahan Perlu Diremajakan per Tahun
Menurutnya saat ini seluruh petugas yang berjaga dan berpatroli ada dengan status ekstra siaga 1 x 24 jam.
Sebelumnya karhutla terjadi pada Kamis (1/6) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sekitar pukul 16.00 Wita. Kebakaran tersebut melanda tiga wilayah yang berbeda dengan luas diperkirakan melebih 10 hektare lahan.
Ketua Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kalsel Mansyah mengatakan dari total 42 hektare lahan yang terbakar tak hanya dipengaruhi faktor cuaca.
Baca Juga: Kasus Karhutla di Kalsel, Ada Perusahaan yang Lolos Ganti Rugi Ratusan Miliar
Beberapa wilayah yang mendominasi dilanda karhutla yakni Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tapin.
“Masih ada warga yang tidak memahami dengan baik dampak dari membakar lahan,” ucapnya.
Ia menjelaskan saat ini masih banyak warga yang melakukan pembakaran baik yang disengaja maupun tidak disengaja, sehingga satu pekan terakhir mulai banyak muncul titik api khususnya di wilayah Kota Banjarbaru.
Karena itu, pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan kepada warga dan memberikan pembinaan agar tidak melakukan pembakaran lahan.
Baca Juga: Abai Lindungi Hutan, Pantau Gambut: Ancaman Karhutla Kembali Menanti
Ia berharap warga memiliki kepedulian terhadap dampak yang ditimbulkan kebakaran sehingga tidak melakukan pembakaran apalagi pada kondisi cuaca panas yang saat ini melanda Kalimantan Selatan.
Lebih lanjut dia mengatakan saat di lapangan tim nya menemukan banyak tanda tanda kebakaran karena ulah masyarakat. Pada beberapa titik ditemukan patok kayu yang di pasang oleh warga sebagai tanda pembakaran lahan.
Ia menyampaikan karhutla paling luas terjadi di Kabupaten Tanah Laut dengan luas lahan mencapai delapan hektare.