Megaproyek IKN

Bos Pakuwon Cuek Diterpa Isu Batalnya Pembangunan IKN

Merespon pernyataan salah satu calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang sempat mengatakan bahwa IKN bukanlah pembangunan yang bersifat mendedak.

Featured-Image
Suasana pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Antara/Sigid Kurniawan/rwa.

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stephanus Ridwan mengaku tak terpengaruh dengan pernyataan salah satu calon presiden Anies Baswedan. Capres nomor urut 1 tersebut sempat menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan pembangunan yang bersifat mendesak.

Pasalnya, ia mengklaim jika pernyataan yang dimaksud adalah menyetop pembangunan IKN, hal itu bisa memicu kemarahan rakyat Kalimantan.

"Saya kira yang bilang enggak mau lanjut tuh cuman satu ya. Saya kira orang Kalimantan kalau itu (IKN) batal, marah mereka," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/12).

Baca Juga: Pekerja di IKN Nggak Usah Khawatir, Pajak Gaji Dibayarin Pemerintah

Alexander mengaku optimis dengan kelanjutan pembangunan IKN. Sebab, uang yang sudah digelontorkan dari pembangunan megaproyek IKN tidaklah sedikit. Baik yang bersumber dari kas negara maupun dari investasi swasta.

Terlebih kelanjutan proyek sudah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).

"Jadi saya kira enggak gampang untuk membatalkan itu. Apalagi undang-undangnya udah ada. Persiapannya sudah hebat banget. Saya kira uang yang begitu banyak masa mau dibuang begitu saja. Swasta juga kan udah mulai investasi," kata Ridwan.

Baca Juga: Groundbreaking Ketiga IKN Direncanakan Desember 2023

Ridwan juga mengaku telah beberapa kali memantau langsung pembangunan proyek ibu kota baru, seperti Jalan Tol Akses IKN yang disebutnya sudah begitu signifikan.

Penting untuk tahu. Sejauh ini terhitung juga sudah ada 21 investor yang melakukan groundbreaking dengan nilai investasi sebesar Rp 35 triliun.

"Masa iya mau dibuang sih? Enggak mungkin lah, menurut saya logikanya enggak ada. Kita bangun tenang-tenang saja. Pemilu anggap sajalah pesta, enggak usah terlalu khawatir," tegas Ridwan.

Editor


Komentar
Banner
Banner