bakabar.com, JAKARTA – Pesta kembang api menutup seluruh rangkaian upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu malam (10/2).
Pantauan LKBN Antara, penyanyi asal Papua lebih dulu menutup upacara pembukaan dengan menyanyikan lagu “Torang Bisa”, tema PON XX Papua, diiringi dengan tarian kontemporer yang dibawakan oleh ratusan penari.
Sementara itu, Boaz Solossa mendapat kehormatan membawa obor terakhir untuk menyulut kaldron api PON Papua dalam rangkaian acara pembukaan pesta olahraga multicabang nasional empat tahunan tersebut.
Penyulutan api dalam kaldron besar dan tinggi oleh pesepak bola nasional Papua yang akrab disapa Boci ini sekaligus menutup upacara pembukaan dan menandai dimulainya PON Papua 2021.
Selanjutnya kembang api mulai dinyalakan dan memeriahkan suasana Stadion Lukas Enembe yang berkapasitas 40 ribu penonton itu -saat pembukaan diisi hanya 25 persen dari kapasitas. Pertunjukan kembang api juga berlangsung di Jembatan Merah Youtefa di Jayapura.
Acara pembukaan PON Papua dibuka oleh penampilan Edo Kondologit bersama Michael Jakarimilena, Nowela Elizabeth Auparay menyanyaikan lagu “Tanah Papua” ciptaan Yance Rumbino.
Lea Simanjuntak bersama Joanita Wakum turut memeriahkan acara dengan menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” ciptaan Ismail Marzuki. Ada pula penyanyi Albert Fakdawer yang membawakan lagu “Amapondo” ciptaan David Rumagesang.
Artis ibu kota Ruth Sahanaya dan Tulus membuat publik tuan rumah makin berdecak kagum ketika kedua penyanyi tersebut menampilkan lagu “Rumah Kita” ciptaan Ian Antono.
Penonton di stadion juga dikejutkan dengan penampilan Presiden Joko Widodo yang tiba-tiba turun dari tribun menuju lapangan untuk bermain bola dengan empat pesepak bola Papua.
Presiden Jokowi secara resmi membuka PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu malam.
Meski baru resmi dibuka pada malam ini, sejumlah cabang olahraga sudah memulai pertandingannya sejak 22 September.
Papua untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah PON. Selain Papua, tercatat baru lima daerah di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan ajang tersebut, yaitu Sumatera Utara (1953), Sulawesi Selatan (1957), Sumatera Selatan (2004), Kalimantan Timur (2008), dan Riau (2012).