bakabar.com, JAKARTA - Kurniawan. Anak 11 tahun yang tewas dianiaya ayah kandungnya; Usman (44) itu dikenal baik. Bahkan dianggap sahabat Pasukan Oranye.
Pasukan Oranye adalah sebutan populer Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Kurniawan punya kedekatan emosiaonal dengan mereka yang bertugas di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Almarhum sering bantu-bantu kerja lah. Kadang kalau kami ngangkutin sampah dia suka nyiapin alatnya. Kalau saya suruh ambil sekop dia tanggap," ujar salah satu anggota PPSU Konedy, Kamis (14/12).
Baca Juga: Ayah Pembanting Anak di Muara Baru Dikenal Temperamental
Ia dan rekan Pasukan Oranye lainnya merasa kehilangan. Mereka sedih. Kecewa. Apalagi yang membuat bocah itu tewas adalah ayah kandungnya sendiri.
Seperti Konedy. Anggota Pasukan Oranye lain;Venny juga merasakan hal serupa. Kata dia, Kurniawan adalah bocil PPSU.
"Reaksi kaget dan sedih. Karena bisa dibilang itu bocil PPSU. Karena dia suka maen sama anak-anak PPSU," ungkapnya.
"Jdi kalau engga ada dia gimana gitu. Karena sekarang sudah enggak ada dia lagi ke depannya," sambungnya.
Mereka berharap agar pelaku penyebab tewasnya Kurniawan dapat dihukum setimpal. Sesuai dengan perbuatannya.
Seperti diketahui. Kurniawan tewas di tangan ayahnya sendiri; Usman. Video rekaman CCTV-nya viral.
Baca Juga: Polisi Tahan Ayah Pembanting Anak hingga Tewas di Muara Baru
Dalam rekaman CCTV itu, Kurniawan terlihat ditendang. Lalu dibanting oleh ayahnya.
Penganiayaan itu dilakukan Usman dipicu karena rasa kesal terhadap kenakalan Kurniawan. Lantaran menabrak anak tetangganya pada, Rabu (13/12) tadi.
Belakangan diketahui. Usman dikenal tempramental. Kata polisi, ia juga pecandu narkoba. Hanya saja setelah tes urine, hasilnya negatif.