Gempa Cianjur

BNPB Umumkan 272 Korban Meninggal dalam Gempa Cianjur, 165 Jenazah Teridentifikasi

BNPB mengumumkan korban meninggal hingga hari ke-empat pasca gempa Cianjur mencapai 272 orang

Featured-Image
Evakuasi korba tertimbun longsor di Cianjur. Foto: Kompas

apahabar, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan update korban meninggal di Cianjur. Tercatat hingga Kamis (24/11) ada 272 orang yang meninggal pasca bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala BNPB Suharyanto manyampaikan pencarian lebih lanjut dari tim evakuasi mendapatkan satu jenazah yang tertimbun reruntuhan, sehingga korban pada hari ini bertambah satu orang.

"Hari ini ditemukan satu jenazah atas nama ibu Nining umur 64 tahun, sekarang jadi 272 (korban meninggal)," kata Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11), melansir Antara.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Berangkatkan Relawan ke Cianjur Perkuat Tim Dokter

Menurutnya dari 272 korban meninggal itu, 165 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi identitasnya. Sehingga, kata dia, masih ada 107 jenazah yang identitasnya masih diverifikasi.

Untuk itu, ia meminta masyarakat yang merasa anggota keluarganya masih hilang agar segera melaporkan ke Posko Utama di Pendopo Cianjur. Adapun laporan itu menurutnya harus rinci, mulai dari nama, jenis kelamin, ciri-ciri, dan yang lainnya.

Di samping itu, menurutnya kini ada sebanyak 39 orang yang masih dalam pencarian setelah satu jenazah ditemukan. Sebelumnya pada Rabu (23/11), jumlah orang yang dicari yakni sebanyak 40 orang.

Baca Juga: Hari Ke-4, Tim SAR Cari 40 Orang Hilang akibat Gempa Cianjur

Dari 39 orang yang masih dalam pencarian tersebut, ada 32 orang di antaranya merupakan warga yang berdomisili di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Sedangkan tujuh orang hilang lainnya merupakan masyarakat yang melintas di Desa Cijedil dan menjadi korban.

"Korban hilang ini semuanya sudah teridentifikasi namanya, sehingga memudahkan pencarian oleh tim SAR gabungan," kata dia.

Dia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak menjadikan tempat bencana sebagai tontonan atau menjadi tempat wisata. Karena, kata dia, hal tersebut menurutnya bisa menghambat kinerja petugas di lapangan.

Editor


Komentar
Banner
Banner