bakabar.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan hingga 16 Juni sebanyak 22 paket Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah terkontrak.
"Untuk IKN, total sebanyak 88 paket dengan total nilai Rp8,46 triliun, dimana terdapat 26 paket yang belum tender, kemudian ada 40 paket yang proses tender. Sedangkan untuk paket yang sudah terkontrak ada 22 paket dengan total nilai Rp2,68 triliun dari 88 paket," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra, di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (20/6).
Rachman Arief menambahkan, paket pembangunan IKN yang sudah terkontrak itu kebanyakan dari sektor sumber daya air, bina marga, cipta karya maupun perumahan. Sedangkan untuk 40 paket IKN dengan total nilai Rp1,64 triliun yang dalam proses tender, terdiri dari 34 paket belum penetapan dan 6 paket sudah penetapan pemenang.
Rachman Arief menjelaskan total paket 88 untuk IKN tersebut masih sementara dan bisa jadi ke depannya bertambah. Terkait dengan material konstruksi berkelanjutan, Ditjen Bina Konstruksi berupaya memastikan pembangunan IKN menggunakan material ramah lingkungan.
Baca Juga: IKN Nusantara, Pemprov Kalsel Prioritaskan Pembangunan Akses Jalan
"Ada beberapa upaya kita untuk memastikan badan usaha menggunakan material yang ramah lingkungan," kata Rachman Arief.
Adapun beberapa material konstruksi ramah lingkungan, seperti semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC), beton pracetak, dan material bersifat green construction.
"Harapannya seperti itu. Nanti kita upayakan semuanya berkelanjutan," kata Rachman Arief.
Visi IKN sebagai smart forest city menjadi panduan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung dan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Baca Juga: Garap Infrastruktur IKN, Pengamat: WSKT Punya Jam Terbang Tinggi
Pada tahap awal di tahun 2022-2024, pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas Kementerian PUPR adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). IKN Nusantara nantinya akan memiliki 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik, dan pengurangan suhu 2 derajat.
Jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya di Kompleks IKN diprediksi hanya membutuhkan waktu 10 menit. Sehingga IKN akan menjadi kota inklusif, terbuka, dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk hidup berdampingan.