bakabar.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya membuka acara peresmian Jembatan Otista, yang telah selesai direvitalisasi. Peresmian dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bima kemudian menjelaskan bagaimana sejarah Jembatan Otista dibangun. Lalu jembatan itu menjadi salah satu titik kemacetan Kota Bogor.
"Bapak Presiden, jembatan ini dibangun tahun 20, dan yang khas saat itu adalah fondasi lengkung yang ada di bawah. Dilebarkan pada tahun 70, dan tahun 90-an menjadi arus utama di Kota Bogor, macet dipenuhi oleh pedagang," kata Bima, Selasa (19/12).
Dia mengatakan pada tahun 2015, pihaknya melakukan kajian guna mengatasi kemacetan. Salah satunya adalah penerapan sistem satu arah (SSA) di seputar Istana Bogor.
"Diberlakukan di seputar istana ini, mengurangi kemacetan. Tetapi ternyata titik ini adalah titik penyempitan utama, bottleneck utama di pusat kota," imbuhnya.
Baca Juga: Atasi Macet Puncak, Bupati Bogor Minta Flyover ke Menhub
Bima menyebut warga meminta agar jembatan itu diperlebar. Menerima permintaan warga, dia lalu mengajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
"Sempat disetujui di tahun 2020, tetapi karena COVID-19 terjadi kebijakan rasionalisasi, ditunda," tuturnya.
Baru pada awal tahun 2023, jembatan mulai direvitalisasi. Revitalisasi jembatan membutuhkan waktu sama 7,5 bulan. Menurutnya, itu bukanlah perjalanan yang mudah.
"Perjalanan yang tidak mudah Bapak Presiden, karena warga harus cukup bersabar. Bukan hanya karena kemacetan yang ditimbulkan akibat peraturan lalu lintas, tetapi juga berkurangnya pendapatan warga," sebutnya.
Baca Juga: Jalan Pantura Macet Parah, Pengusaha Keluhkan Alami Kerugian Besar
"Mudah-mudahan lancarnya jembatan ini memberikan rezeki yang lebih luas lagi ke seluruh warga," sambung Bima.