bakabar.com, BANJARMASIN – Mimpi Banjarmasin memiliki sungai bak Venesia Italia bukan sekadar isapan jempol belaka.
Perlahan tapi pasti. Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengaku memegang tiga rancangan revitalisasi sungai Veteran.
Ketiganya dijadikan dalam satu alias Three In One.
Artinya tema Pecinan, Akulturasi dan Kampung Banjar akan digabung dalam penataan sungai Veteran sepanjang kurang lebih 3,5 kilometer.
Konsep ini digagas DLH Banjarmasin bersama Prodi Arsitektur Fakultas Teknik ULM.
"Sejak awal desainnya memang sudah begitu, karena potensi di sana memang ada," ucap Ibnu Sina kepada bakabar.com, Selasa (15/3).
Dari Bank Dunia, Sungai Veteran Banjarmasin Bakal Disulap Layaknya Venesia Italia
Ia pun menjelaskan secara detail ketiga konsep tersebut.
Pertama tema Pecinan. Di mana peletakan kepala naga berada di Kelenteng Suci Nurani.
Kemudian ujung ekornya di Pasar Terapung, Sungai Lulut.
“Ujung ekor naganya itu ada di Pasar Terapung Sungai Lulut,” jelas wali kota dua periode itu.
Selanjutnya, sambung dia, tema akulturasi atau perpaduan antara budaya Banjar dan Tionghoa.
Pada konsep ini, beberapa rumah di lokasi dipertahankan. Salah satunya rumah tokoh Tionghoa.
Rumah tersebut dinilai memiliki model khas masyarakat Tionghoa dengan sedikit balutan adat Banjar.
Hal ini tidak lain untuk memelihara dan menjaga budaya yang melekat di Banjarmasin.
Konsep ini mengambil bagian tengah dalam revitalisasi sungai Veteran.
"Ukiran di atas pintunya sama dengan di sungai Jingah. Artinya itu rumah Tionghoa," ungkapnya.
Terakhir tema Kampung Banjar. Konsep ini, menurut Ibnu, bakal menghiasi ujung sungai Lulut.
Sejumlah miniatur jembatan tempo dulu akan dihadirkan kembali pada revitalisasi sungai Veteran. Misalnya jembatan Coen dan Pasar Lama.
"Jadi miniaturnya ada, itu konsep sejak 2017, kami sudah cermati dan bagus sekali," tuturnya.
Akhirnya! Ibnu Sina Respons Wacana “Sulap” Sungai Veteran bak Venesia Italia
Namun sayang, proyek revitalisasi sungai Veteran malah mangkrak akibat terkendala biaya.
Padahal era Wali Kota Banjarmasin H Muhidin telah dilakukan pembebasan lahan senilai Rp 68 miliar.
Angin segar kembali berhembus di awal 2022.
Banjarmasin menjadi satu dari enam daerah yang kecipratan proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Nilainya tak kaleng-kaleng yakni Rp 1 triliun. Dan bersumber dari Bank Dunia alias World Bank.
Program ini dicanangkan untuk enam kota di Indonesia selama lima tahun sejak 2023-2027.
Adapun kota dimaksud yakni Bima, Manado, Medan, Banjarmasin, Semarang dan Penajam Paser Utara.
"Ini sudah ada kabar gembira, itu mungkin bisa kita harapkan menata," harapnya.
Proyek revitalisasi sungai Veteran ternyata bakal berlanjut ke Wali Kota Banjarmasin periode 2024-2029.
Hal ini lantaran masa jabatan Ibnu-Ariffin hanya tersisa tiga tahun.
"Tapi paling tidak kawasan yang sudah bebas bisa diselesaikan untuk desain siring dan revalitasasi sungai," pungkasnya.
Sekadar diketahui, proyek NUFReP merupakan inisiasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri.
Total anggarannya cukup fantastis. Yakni mencapai USD 400.000.000 atau setara Rp 6 triliun.
Program penangkap banjir ini mencakup perencanaan investasi risiko banjir, investasi ketahanan banjir.
Kemudian penguatan kelembagaan dan manajemen pengetahuan, manajemen program serta dukungan implementasi.
Dewan Setuju Sungai Veteran Banjarmasin Disulap bak Venesia Italia, Asal…