kesehatan mental

Berkaca dari Ariana Grande, Bagaimana Sebaiknya Menghadapi Orang Depresi?

Memahami kondisi mereka sebagai seseorang yang tengah melawan diri sendiri merupakan langkah yang tepat untuk memberi dukungan secara tidak langsung.

Featured-Image
Ariana Grande saat memberi pernyataan dalam unggahan di kanal TikTok. Foto: Prambors.

bakabar.com, JAKARTA -  Sejak nikah, penyanyi Ariana Grande jarang terlihat di layar kaca. Namun kemunculannya pertama kali di hadapan publik menuai kontroversi. Betapa tidak, sorotan langsung mengarah ke tubuhnya yang dinilai terlalu kurus. 

Dalam kondisi tersebut, penyanyi pop itu kemudian buka suara. Lantaran banyak yang membandingkan tubuhnya sekarang dengan tubuhnya yang dulu, mantan bintang Disney itu mengingatkan fansnya agar bersikap lembut terhadap tubuh orang. 

Melalui unggahan tiktok miliknya, Grande menjelaskan, jika tubuhnya yang dianggap banyak orang merupakan tubuh sehat, justru adalah representasi dirinya ketika berada dalam titik paling rendah. 

“Tubuh yang kalian bandingkan dengan tubuhku sekarang ini, adalah bentuk tubuhku yang gak sehat,” tuturnya dalam video itu. 

Aku banyak minum antidepresan dan makan dengan buruk. Aku berada di titik terendah dalam hidupku ketika aku melihat cara kalian menganggapku sehat, sebenarnya itu bukan kesehatanku," lanjut Ariana dengan wajah lesu

Grande mengaku pernah mengalami depresi dan melakukan perawatan intensif selama beberapa tahun. Ia yang saat itu membintangi serial Sam and Cat terlihat sebagai remaja sehat yang sangat ceria. Namun ternyata pemilik lagu 7 Rings itu cukup lama melawan depresi.

Dari apa yang dialami Grande, ada pertanyaan besar, bagaimana seharusnya kita menyikapi kondisi orang-orang yang tengah melawan kesehatan mental? 

Tim bakabar.com mendapat kesempatan untuk berbincang dengan dr. Antari Puspita Primananda, dokter psikiatri RSJ Lawang Malang, pada Selasa (18/04). Pada kesempatan itu, kami membicarakan tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan sanak saudara yang memiliki kondisi gangguan mental. 

Ia menerangkan ada pada kondisi seperti ini sudah patut mendapatkan treatment khusus. Kita harus memiliki kapabilitas untuk menciptakan ruang aman bagi orang-orang yang membutuhkan.

Pahami Mereka

Memahami kondisi mereka sebagai seseorang yang tengah melawan diri sendiri merupakan langkah yang tepat untuk memberi dukungan secara tidak langsung. “Menjalani hidup dengan trauma bukan hal yang mudah, orang dengan gangguan mental perlu lingkungan yang suportif, dan sehat,” ungkapnya.

“Kita jarang memikirkan bagaimana sebenarnya menciptakan lingkungan yang aman itu, ya tentu dengan tidak menghakimi mereka,” lanjutnya menjelaskan.

Memahami kondisi mental mereka adalah salah satu cara paling standar yang bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman.

Jaga Ucapan Ketika Berinteraksi

Ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami mental illness, tak jarang kita akan merasa bingung tentang bagaimana cara merespon setiap ucapan dan perbuatan mereka. 

Apapun yang mereka katakan dan lakukan, usahakan untuk Anda tidak diam karena diam bukanlah pilihan terbaik untuk memperlakukan mereka. 

“Sebenarnya respon sederhana seperti menunjukkan keberadaan kita di tengah masa-masa krusial mereka, terkesan sederhana tapi itu sangat berarti,” jelasnya.

Oleh karena itu, beberapa respon positif yang mungkin dapat kita terapkan pada kerabat atau keluarga yang memiliki gangguan mental adalah berikan dukungan seperti, “Kalau kamu butuh sesuatu, kabari aku saja, ya.”

Berbicara dengan mereka dengan cara yang sama seperti yang kita lakukan sebelumnya. Tujuannya agar mereka tidak merasa ada yang berubah. Termasuk menjaga hubungan yang stabil. Mereka adalah orang yang sama, sehingga tidak perlu berubah.

Menawarkan Diri untuk Menemani Mengakses Tenaga Profesional

Menawarkan diri untuk menemani berobat adalah salah satu hal yang paling berarti bagi  mereka. "Sebenarnya sekedar hadir menemani untuk mengakses bantuan profesional itu juga sangat berarti buat orang-orang dengan gangguan mental," terang Primananda. 

"Penting bagi mereka mengetahui bahwa mereka itu gak sendirian," ujar dia. 

"Jadi jangan ragu juga untuk segera mencari profesional help jika sudah merasakan hal-hal yang mengganggu aktivitas, sebaiknya kita juga lebih peka terhadap orang sekitar, jika ada yang memiliki kondisi serupa, jangan ragu untuk mengantar mereka ke profesional," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner