bakabar.com, BALIKPAPAN – Perbedaan perayaan Hari Idulfitri tahun sangat dirasakan oleh para pasien isolasi mandiri (isoman) di Embarkasi Haji, Balikpapan. Pasalnya mereka tak bisa melakukan aktivitas atau tradisi lebaran yakni Salat ied di Masjid maupun bersalam-salaman.
Terdapat 20 pasien isoman yang tengah berjuang melawan Covid-19 meski di Hari Idulfitri. Para pasien hanya bisa melepas rindu dan silaturahmi melalui video call kepada keluarga atau sahabatnya.
“Iya, tahun ini merupakan lebaran pertama bagi pasien Covid-19 di Embarkasi Haji, karena tahun lalu belum mulai, kami baru mulai (isoman) di sana bulan Agustus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty.
Saat ini para pasien isoman di Embarkasi Haji dalam kondisi baik dan tidak memiliki gejala berat. Di hari pertama lebaran sejatinya petugas Embarkasi Haji telah menyiapkan tempat untuk pelaksanaan salat ied. Namun hanya tiga orang saja yang mau ikut salat ied bersama.
“Ada salat ied dan jaraknya masih di lingkungan yang relatif tidak jauh. Dibantu pakai sound system’ lapangan biar dengar. Cuma yang mau ikut hanya tiga orang pasien isoman saja,” ujarnya menyampaikan pesan dari petugas di Embarkasi Haji.
Meski begitu, patut disyukuri lantaran jumlah pasien isoman di Embarkasi Haji terus menurun seiring melandainya kasus Covid-19 di Balikpapan. Mengingat pasien di Embarkasi Haji pernah mencapai 50-an saat melonjaknya kasus kala itu.
“Alhamdulillah jumlahnya menurun karena kasusnya menurun,” pungkasnya.