bakabar.com, BANJARMASIN – Keterbatasan oksigen di rumah sakit masih dialami Kalimantan Selatan. Tingginya kasus Covid-19 berdampak pada ketersediaan oksigen.
Seperti misalnya di RS Ulin Ulin Banjarmasin. Untuk merawat 184 pasien Covid-19, pihaknya harus menyiapkan 800 tabung oksigen ukuran besar per hari.
“Kalau oksigen liquid-nya belum datang kita press pengunaan sampai datang,” kata Direktur Utama RS Ulin Banjarmasin, Hj Suciati usai seremoni penyerahan bantuan isotank untuk Provinsi Kalsel, Selasa (27/7).
Suci mengatakan rumah sakit baru akan menggunakan oksigen tabung sebagai cadangan saat dua tabung liqud kosong.
Tapi masyarakat tak perlu khawatir karena rumah sakit berupaya menjaga ketersediaan agar tetap ada.
“Selama ini kita gak pernah kehabisan. Ketika mau habis kiriman oksigen baru, datang lagi,” kata Suci.
Keterbatasan stok, ujar Suci, baru terjadi kali ini. Sebelumnya saat gelombang awal Covid-19 menyerang, pihaknya masih punya cadangan oksigen yang cukup.
Hal ini rupanya akibat keperluan oksigen di Jawa yang tinggi berujung mengakibatkan ketersediaan terbatas dan pengiriman terhambat.
Untuk diketahui, sebelumnya Kalsel sudah mendaratkan bantuan isotank pertama berkapasitas 20 ton. Bantuan itu diberikan untuk kebutuhan oksigen di rumah sakit yang mulai kosong.
Asesmen terakhir, Banjarmasin masih dalam situasi level IV penularan Covid-19. Hingga Minggu 25 Juli, terdapat 155 kasus penularan corona, 26 rawat inap di rumah sakit, dan 5 kasus meninggal dunia.
STOK Oksigen di RS Ulin Banjarmasin Tinggal Hitungan Jam, Cek Faktanya