Ada beberapa klub yang minta liga dihentikan. Tapi jumlahnya tidak sebanyak yang meminta ingin dilanjutkan.
“Saya tanda tangani itu saat owner meeting. Dan ada kesepakatan kalau liga dilanjutkan dengan sistem bubble, di mana semua operasional tanggung jawab PT LIB,” ungkapnya.
Soal pemalsuan tanda tangan, Imam masih menunggu keputusan dari Presiden Klub Persiba Balikpapan yakni Gede Widiade.
Ia juga akan bersurat ke PSSI dan PT LIB untuk klarifikasi bahwa tanda tangan dalam surat tersebut bukan tanda tangannya.
“Jelas pemalsuan, saya nggak tanda tangani itu, saya meeting sama Pak Gede dulu terkait langkah hukumnya bagaimana,” pungkasnya.
Persoalan ini pun dijawab Presiden Klub Persiba Balikpapan, Gede Widiade melalui akun resmi Instagram @persibabpp.
Dalam pernyataan yang diunggah, Gede juga membantah bahwa Persiba Balikpapan ikut mendukung Liga 2 dihentikan.
“Perihal isu beredar, tidak benar jika kami Persiba Balikpapan tidak ingin kompetisi dilanjutkan, karena kami sangat antusias dan siap untuk melanjutkan kompetisi kembali,” ujarnya.
Lantaran jadwal kompetisi yang tidak jelas, Gede pun mengakui telah meliburkan pemainnya pada 8 Januari 2023. Namun pihaknya akan siap jika kompetisi dilanjutkan dengan sistem bubble.
“Kami tegaskan kembali jika kami siap jika bermain dengan sistem bubble match atau dengan format home-away,” pungkasnya.