BPJS Kesehatan Barabai

Beranjak dari Pengalaman, Kepala Perusahaan Ini Daftarkan JKN-KIS Karyawannya

apahabar.com, BARABAI – PT Sumber Hidup Satria Distribusindo (SHSD) di Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah…

Featured-Image
Husni dan pegawainya saat di ruang kerjanya di Pandawan, HST. Foto-Feri for apahabar.com

bakabar.com, BARABAI – PT Sumber Hidup Satria Distribusindo (SHSD) di Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dinilai patuh dalam mendaftarkan karyawannya ke BPJS Kesehatan.

Bahkan badan usaha ini juga tercatat beberapa kali memperoleh penghargaan dari BPJS Kesehatan Kantor Cabang Barabai.

Perusahaan itu tercatat aktif dalam mendaftarkan pekerja dan pembayaran iuran.

PT SHSD sendiri merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang distribusi makanan dan minuman.

Wilayah cakupannya se-Banua Anam (HST, HSS, HSU, Tapin, Balangan, dan Tabalong).

Sebanyak 89 karyawannya didaftarkan pada program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Ketentuan terkait mendaftakan pekerja sebagai peserta JKN-KIS ini tertuang dalam Pasal 13 Perpres RI Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Di dalamnya disebutkan, pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta JKN di BPJS Kesehatan dengan membayar iuran.

Kepala Depo PT SHSD, Husni Budi Handoko mengatakan selain komitmen perusahaan, mendaftarakan para karyawannya menjadi peserta JKN-KIS juga berangkat dari pengalaman pribadinya.

Diceritakan Husni, pengalaman itu berasal dari dirinya dan keluarganya.
Dia rutin memeriksakan kesehatan dirinya sendiri dan keluarganya dengan mengandalkan kartu hijau itu.

"Tiga tahun lalu, anak saya operasi usus buntu, pakai JKN-KIS. Ditanggung semuanya (biayanya) kecuali selisih, karena saya minta naik kelas rawat inap. Sisanya seperti obat, terjamin," tutur Budi belum lama tadi.

Karena pengalaman yang dirasakannya itu, Husni memandang para karyawannya. Semua didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS.

Selain mengacu pada peraturan, dengan mendaftarkan karyawannya sebagai peserta, Husni berharap pegawainya memiliki jaminan ketika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Bukan berarti kita berharap mereka sakit biar memanfaatkan kartu JKN-KIS nya. Kita tetap inginkan mereka sehat. Cuma kalau sudah punya jaminan pasti akan tenang juga dalam bekerja dan beraktivitas," terang Husni.
Para pekerja di SHSD, kata Husni, juga telah merasakan sendiri manfaat JKN-KIS.

Mereka terpacu untuk mendaftarkan diri menjadi peserta di BPJS Kesehatan.

"Beberapa karyawan kami juga sudah ada yang langsung merasakan manfaatnya, ada yang untuk jaminan ketika istrinya melahirkan, ada yang untuk pemeriksaan rutin, dan pelayan kesehatan lainnya," terang Husni.

Terkait sinergitas bersama BPJS Kesehatan Barabai, Budi mengakui selama ini keseluruhan proses berlangsung lancar.

"Respon petugas yang berhubungan dengan kami sangat positif dan cepat dalam keperluan koordinasi. Biasanya kita berkoordinasi soal pendaftaran atau pengurangan peserta, dan juga soal iuran. Sejauh ini semuanya berjalan lancar dan baik," aku Husni.

Selama menjadi peserta JKN, aku Husni, pihaknya juga menggunakan fitur terbaru dari BPJS Kesehatan. Misalnya aplikasi E-Dabu dan dan Mobile JKN.

“Kami selalu mengedukasi karyawanuntuk pakai teknologi ini, karena memang sangat memudahkan, gak perlu cetak kartu cukup pakai hp saja bisa punya KIS digital dan mudah digunakan," tutup Husni.



Komentar
Banner
Banner