bakabar.com, BANJARMASIN - Total tunggakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 270.969 peserta yang dicatat BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin.
Peserta mandiri di Kota Banjarmasin menjadi peserta terbanyak menunggak. Dari 471.144 peserta, tercatat 207.659 peserta Banjarmasin menunggak bayar iuran.
"Peserta JKN yang saat ini menunggak supaya bisa melakukan pembayaran secara rutin setiap bulannya," ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin, Asmar.
Menurut Asmar, peserta mandiri yang menunggak bayar iuran ini sebenarnya mampu membayar iuran JKN setiap bulan.
Namun ketidakingatan peserta ini merupakan penyebab menunggak bayar iuran.
BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin pun bertugas berkomunikasi dengan peserta untuk mengaktifkan kembali akses layanan JKN.
"Ini yang mengingatkan, yang tunggakannya tidak terlalu banyak, 1 bulan atau 2 bulan, umumnya bisa langsung bayarkan. Yang agak berat itu tunggakannya sudah sampai 12 bulan atau lebih 24 bulan," tuturnya.
Ia menyarankan peserta mandiri yang menunggak iuran dalam waktu lama tersebut dapat mengikuti program rencana pembayaran bertahap.
"Pendaftaran program rehab ini bisa melalui mobile JKN atau bisa datang ke kantor BPJS Kesehatan," tuturnya.
Selain itu, Ia menerangkan cakupan kepesertaan di Kantor BPJS Cabang Banjarmasin sudah mencapai 98,98 persen.
BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin meliputi wilayah 7 kabupaten/kota Kalsel. Diantaranya Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
"Jadi tinggal sedikit lagi 100 persen," jelasnya.
Dalam skala nasional, BPJS Kesehatan terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan kemudahan akses layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah pedalaman dan perbatasan.
Sepanjang tahun 2024, layanan Program JKN semakin dekat dengan masyarakat melalui berbagai kanal layanan digital, on site, serta kerja sama dengan fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyampaikan, hingga akhir tahun 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 278,1 juta peserta atau 98,45%.
Ini didukung dengan sebanyak 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang telah mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC). Dengan capaian yang hingga saat ini terus meningkat, BPJS Kesehatan ingin memastikan setiap peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai.
"Untuk menjangkau peserta hingga ke pelosok daerah, kami telah menghadirkan layanan BPJS Keliling di 37.858 titik lokasi dengan menghasilkan 940.158 transaksi layanan. Bukan hanya itu, kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan satu atap melalui Mal Pelayanan Publik di 227 titik dan sudah menghasilkan 379.921 transaksi layanan hingga tahun 2024," jelas Ghufron dalam kegiatan Public Expose: Pengelolaan Program dan Keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2024.