Hutan Desa Gambah masih berada di wilayah Pegunungan Meratus yang dikenal memiliki vegetasi rapat. Di titik inilah polisi kesulitan menelusuri jejak Herlan.
Desa Gambah RT 4 Kecamatan Barabai tidak terlalu jauh dari Desa Aluan. Pelarian Herlan, dikabarkan menuju desa di Kecamatan Batu Benawa itu. Sekitar 10 menit, berkendara dari Gambah sudah mencapai desa tersebut. Batu Benawa luasnya lebih besar dibanding Barabai, yakni mencapai 54,52 kilometer persegi.
Antara Gambah dengan Aluan hanya dihelat kebun, semak dan persawahan. Dikabarkan, usai membunuh rekannya, Herlan lari ke arah hutan yang berbatasan dengan Aluan. Isu beredar, Herlan bersembunyi di daerah itu.
Desa Aluan ini cukup memungkinkan untuk Herlan ke mana pun bersembunyi. Misalnya ke Kecamatan Batang Alai Selatan maupun ke Hantakan. Daerah ini masih dikelilingi perkebunan dan persawahan warga. Sebagiannya sepi juga penduduk.
"Iya (terlihat) keluar dari Aluan. Kemungkinan (ada) di hutan Telaga Besar. Pokoknya (ada terlihat) sampai Sekolah SMKN 2," katanya.
Herlan diyakini memiliki kemampuan bertahan hidup di hutan. Sehari-hari residivis kasus pembunuhan di Kotabaru ini dikenal sebagai pemanjat pohon kelapa. Terakhir kali terlihat, Herlan juga masih membawa senjata tajam. Karenanya, tak ada warga yang berani mengejar usai ia menghabisi Didi.
Cerita Baru di Balik Pembunuhan Gambah HST, Dermawan di Tengah Keterbatasan
Menurut Yayar, berkeliarannya Herlan membuat resah masyarakat. Mereka takut untuk beraktivitas di hutan.
Meski begitu, Yayar berharap warga yang melihat keberadaan Herlan segera melapor ke aparat desa setempat untuk memudahkan pencarian polisi.
"Untuk pencarian pelaku, kami hanya berharap pihak kepolisian. Orang tua kami sudah sakit-sakitan memikirkan pembunuh Didi belum ketemu. Kami sangat berterima kasih kepada polisi yang siang dan malam bergerak terus mencari pelaku, kami doakan semoga bisa menangkap Herlan," pungkas Yayar.