bakabar.com, BARABAI – Nyaris sebulan perburuan Herlan (45) pelaku pembunuh Didi Rahman (42) dilakukan tim reserse gabungan Polda Kalsel.
Tampaknya polisi kesulitan mencari pelaku. Sebab pasca-menebas tubuh Didi hingga tewas pada 28 Juli lalu, Herlan terlihat kabur ke dalam perkebunan di belakang rumahnya.
Pak Polisi! Pembunuh Brutal di Gambah SHT Sempat Terlihat Keluar-Masuk Hutan
Wilayah perkebunan di Gambah merupakan perbatasan antara Kecamatan Batu Benawa dan bisa tembus ke Batang Alai Selatan (BAS), Batang Alai Timur (BAT) maupun ke Hantakan.
Daerah ini masih minim penduduk. Wilayahnya masih banyak perkebunan karet, sawah dan ladang warga dan memiliki vegetasi rapat
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
“Kami selalu melakukan pencarian dan menyisir daerah-daerah kemungkinan terduga pelaku ini bersembunyi,” kata Kasat Reskrim, AKP Purnoto melalui anggota Humas Polres HST, Aipda M Husaini dihubungi bakabar.com, Senin (23/8).
Husaini berharap bagi masyarakat yang mengetahui maupun melihat Herlan dapat memberi informasi ke jajaran Polres HST terdekat.
Lantas, bagaimana jika ada yang melihat namun tidak memberitahu ke pihak berwajib terlebih menyembunyikan pelaku?
“Tentu ada sanksi bagi orang yang ikut terlibat dalam tindak kriminal,” kata Husaini.
Hal ini sudah diatur dan tertera dalam Pasal 221 Ayat 1 KUHP. Isinya mengenai perbuatan menyembunyikan orang yang melakukan kejahatan dan menghalang-halangi penyidikan.
Ya, Herlan sempat terlihat di Desa Aluan beberapa saat. Bahkan dikabarkan sempat keluar-masuk wilayah hutan di desa Kecamatan Batu Benawa ini.
“Ada yang melihat. Tapi ketika ditanya lagi, yang melihat mengaku tidak tahu. Tidak juga melapor,” kata kakak kandung Didi, Yayar kepada bakabar.com, kemarin.
Punya Kemampuan Survive
Nih Tampang Diduga Pembunuh di Gambah HST yang Diungkap Keluarga..
Kurang dua hari lagi, genap sebulan kasus pembunuhan Didi Rahman. Herlan tetangga sekaligus teman karib Didi sesama buruh bangunan.
Didi tewas dihabisi Herlan di kediamannya sendiri, kawasan RT 4 Desa Gambah, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Usai menghabisi Didi, Herlan sempat terlihat kembali ke kediamannya. Sejurus kemudian ia menghilang di balik rimbunnya hutan di belakang rumahnya.
"Hutan itu kalau sudah masuk terbagi ada yang keluarnya ke Desa Rasak. Pokoknya bisa tembus ke mana-mana," ujar Yayar.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Hutan Desa Gambah masih berada di wilayah Pegunungan Meratus yang dikenal memiliki vegetasi rapat. Di titik inilah polisi kesulitan menelusuri jejak Herlan.
Desa Gambah RT 4 Kecamatan Barabai tidak terlalu jauh dari Desa Aluan. Pelarian Herlan, dikabarkan menuju desa di Kecamatan Batu Benawa itu. Sekitar 10 menit, berkendara dari Gambah sudah mencapai desa tersebut. Batu Benawa luasnya lebih besar dibanding Barabai, yakni mencapai 54,52 kilometer persegi.
Antara Gambah dengan Aluan hanya dihelat kebun, semak dan persawahan. Dikabarkan, usai membunuh rekannya, Herlan lari ke arah hutan yang berbatasan dengan Aluan. Isu beredar, Herlan bersembunyi di daerah itu.
Desa Aluan ini cukup memungkinkan untuk Herlan ke mana pun bersembunyi. Misalnya ke Kecamatan Batang Alai Selatan maupun ke Hantakan. Daerah ini masih dikelilingi perkebunan dan persawahan warga. Sebagiannya sepi juga penduduk.
"Iya (terlihat) keluar dari Aluan. Kemungkinan (ada) di hutan Telaga Besar. Pokoknya (ada terlihat) sampai Sekolah SMKN 2," katanya.
Herlan diyakini memiliki kemampuan bertahan hidup di hutan. Sehari-hari residivis kasus pembunuhan di Kotabaru ini dikenal sebagai pemanjat pohon kelapa. Terakhir kali terlihat, Herlan juga masih membawa senjata tajam. Karenanya, tak ada warga yang berani mengejar usai ia menghabisi Didi.
Cerita Baru di Balik Pembunuhan Gambah HST, Dermawan di Tengah Keterbatasan
Menurut Yayar, berkeliarannya Herlan membuat resah masyarakat. Mereka takut untuk beraktivitas di hutan.
Meski begitu, Yayar berharap warga yang melihat keberadaan Herlan segera melapor ke aparat desa setempat untuk memudahkan pencarian polisi.
"Untuk pencarian pelaku, kami hanya berharap pihak kepolisian. Orang tua kami sudah sakit-sakitan memikirkan pembunuh Didi belum ketemu. Kami sangat berterima kasih kepada polisi yang siang dan malam bergerak terus mencari pelaku, kami doakan semoga bisa menangkap Herlan," pungkas Yayar.