Lantas, apa modusnya? Ketiga pelaku berpura-pura membeli es krim dari Sukirman. Saat Sukirman lengah, pelaku AJ (15) mengayunkan parang ke punggung korban.
“Parang itu milik pelaku ARD,” ujar Andi.
Korban sempat lari menyelamatkan diri. Namun nahas, upaya tersebut gagal. Para pelaku mengejarnya kembali.
Hingga akhirnya Sukirman dihabisi dengan cara ditusuk dengan pisau milik AJ dan ditebas menggunakan parang milik ARD.
Heboh! "Sultan” Bagi – Bagi Emas Juga Muncul di Samsat Banjarbaru
Dalam aksi brutalnya itu, ketiga pelaku mendapat uang sebesar Rp250 ribu dari hasil jualan Sukirman.
Setelah kejadian, ketiga pelaku menguburkan Sukirman di kawasan hutan Dusun Pematang Lahung, Paramasan, Kabupaten Banjar.
Ironisnya, orang tua pelaku AR dan AJ yang sehari-hari berprofesi petani ikut membantu anaknya menguburkan jasad Sukirman.
“Mereka berdua juga ditangkap karena diduga membantu mengubur korban usai dibunuh,” ujar Andi.
Tak sampai di sana, para pelaku juga berusaha menghilangkan barang bukti berupa sepeda motor merk Honda Blade milik korban dengan cara dibuang di tempat terpisah di dalam hutan.
Atas pembunuhan tersebut, para pelaku diancam dua pasal sekaligus, yakni pasal 338 tentang pembunuhan dan pasal 365 KUHPidana tentang pencurian dengan kekerasan.
Sebagai pengingat, Sukirman merupakan perantau asal Lampung. Di Kalsel, pedagang es keliling ini berdiam di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: