Untuk menekan angka HIV/AIDS, Dinkes Banjarmasin memilih mengumpulkan para transgender.
Transgender adalah individu yang merasa bahwa identitas gendernya berbeda atau tidak sesuai dengan jenis kelamin biologisnya sejak ia lahir.
Menurut Dinkes Banjarmasin kelompok masyarakat itu rentan tertular HIV/AIDS. Mereka akan dikumpulkan selama 2 hari.
“Untuk sosialisasi dan edukasi,” ujarnya.
Program itu diberikan bertujuan agar mereka lebih mengetahui bahayanya HIV/AIDS.
Ke depan para transgender itulah yang kembali menyuluhkan edukasi kepada masyarakat.
"Kita ubah perilaku mereka hidup sehat dan mengobati yang terinfeksi," pungkasnya.
Lantas kenapa harus transgender?
Selain dianggap paling rentan, Dinkes juga menemukan sejumlah kasus transgender yang terinfeksi HIV/AIDS.
"Sehingga kita harus melindungi dan mengobati mereka," pungkasnya.