bakabar.com, JAKARTA - Untuk seluruh penonton One Piece, pasti sudah tidak asing dengan sosok dari kapten bajak luat rambut merah, Shanks.
Sosok yang begitu misterius ini terkenal dengan sikapnya yang berwibawa, tegas dan tidak gentar menghadapi siapapun.
Menariknya, sosok berambut merah saga ini merepresentasikan figur bajak luat yang berbeda. Jika stereotype perompak dimunculkan sebagai penindas masyarakat di setiap pulau yang dikunjungi. Maka Shanks menunjukan sisi yang lain.
Ada banyak fragmen maupun dialog dari Shanks yang terasa related yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehiduoan nyata. Dan berikut beberapa penggambaran tokoh Shanks yang bisa diteladani:
Tidak Mudah Terpancing Emosi
Insiden di Desa Foosha, sangat berkesan. Ketika itu sekumpulan bandit gunung yang tiba-tiba datang untuk meminta sake di sebuah bar. Namun apa yang diminta rupanya sudah habis lantaran diminum oleh seluruh kru kapal Shanks.
Shanks akhirnya menawarkan sebotol sake yang masih belum dibuka kepada salah satu bandit, namun botol itu dihancurkan karena dirasa tidak cukup.
Melihat tumpahan akibat pecahan botol, Shanks berusaha membersihkan cairan yang tercecer, namun si bandit kian berulah dengan menghancurkan piring dan gelas lain yang ada di meja, lalu pergi meninggalkan bar.
Saat itu Shanks sama sekali tidak marah dan hanya tertawa melihat kejadian yang baru saja berlangsung. Saat ditanya mengapa dia tidak melawan Shanks menjawab "Dia hanya menumpahkan minuman ke tubuhku, aku tidak perlu marah"
Rela Berkorban demi Temannya
Kejadian Shanks menyelamatkan Luffy dari ancaman monster laut yang hendak melahapnya tentu merupakan kejadian yang epic. Ketika itu Luffy dibawa ketengah laut oleh seorang bandit yang melemparnya ke laut.
Tanpa disadari seekor monster laut sudah ada di belakang bandit tersebut dan akhirnya melahapnya beserta perahu kecilnya. Tentu saja target setelahnya adalah Luffy yang tidak bisa berenang, namun saat ingin dilahap Shanks tiba-tiba muncul dan memeluk Luffy.
Sayangnya walaupun berhasil menyelamatkan Luffy, Shanks harus rela kehilangan sebelah tangannya yang dimakan oleh monster laut itu.
Melihat hal itu Luffy tentu sangat sedih namun Shanks berusaha menenangkannya dengan berkata "Kau itu lelaki jangan menangis, tenang saja ini hanya lengan".
Berani dan Teguh Pendirian
Di Marineford tempat berlangsunnya perang besar antara bajak laut Shirohige dengan dengan pihak angkatan laut.
Saat itu walau pihak dari bajak laut sudah terpojok, namun marinir tetap berusaha untuk menghabisi seluruh bajak laut yang masih tersisa.
Di saat itulah Shanks melakukan dua tindakan besar, yang pertama adalah dia berusaha mengehentikan bajak laut lain yang datang ke arena pertempuran.
Tidak main-main yang dihentikannya adalah salah satu dari empat kaisar lautan yaitu Kaido.
Selain itu dia juga datang ke Marineford dan meminta agar pertarungan segera dihentikan, padahal dengan melakukan tindakan tersebut otomatis Shanks beresiko untuk bentrok dengan seluruh angkatan laut.
Tindakannya terbukti berhasil membuat perang terhenti sehingga korban jiwa tidak semakin bertambah.
Jadi itulah 3 karakter Shanks yang secara filosofis menjadi teladan baik untuk dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Semoga bermanfaat, ya!