Relax

Belajar dari Film ‘Angel Has Fallen’: Begini Kehidupan Agen Rahasia Sebenarnya

apahabar.com, JAKARTA – Bagaimana jadinya bila agen rahasia yang mestinya bekerja sama melindungi presiden, justru saling…

Featured-Image
Film Angel Has Fallen yang mengisahkan dinamika kehidupan Agen Rahasia (Foto: dok.Tribun)

bakabar.com, JAKARTABagaimana jadinya bila agen rahasia yang mestinya bekerja sama melindungi presiden, justru saling mengkhianati satu sama lain? Demikianlah premis dari film thriller laga berjudul Angel Has Fallen.

Film keluaran 2019 itu mengisahkan nasib salah seorang agen rahasia, Mike Banning, yang dituduh terlibat dalam penyerangan Presiden Trumbull menggunakan segerombolan drone bersenjata. Usai ditangkap, dia baru menyadari bahwa ini semua adalah jebakan rekannya, Wade Jennings.

Angel Has Fallen pun tak ubahnya melekat dengan istilah-istilah seperti 'perangkap', 'informan', dan 'FBI'. Padahal, dalam kehidupan nyata, kehidupan intelijen tak melulu begitu. Malahan, sangat berbeda dari yang digambarkan di film.

"Hanya sedikit sekali persamaan antara film dengan kenyataan bekerja di Secret Intelligence Service (SIS) - dinas rahasia Inggris yang disebut juga MI6," ungkap agen rahasia bernama samaran Sam, dikutip dari BBC, (2/10/2021).

Lantas, bagaimana sebenarnya kehidupan seorang agen rahasia? Benarkah ada kemungkinan pengkhianatan di antara mereka? Serta, benarkah laga-laga dalam film juga terjadi di dunia nyata?

Kerja Sama Tim adalah Kunci

Mustahil rasanya kalau seorang agen rahasia menyusun rencana sedemikian rupa untuk mengkhianati agen lain. Sebab, bagi mereka yang berprofesi sebagai intelijen, kerja sama antar-anggota adalah kunci utama.

"Akan sangat jarang, bahkan tidak pernah, seorang agen rahasia pergi dalam misi seorang diri tanpa dukungan. Semua tentang tim - Anda selalu punya tim untuk keselamatan," demikian diungkapkan Sam.

Sama seperti susunan organisasi perusahaan pada umumnya, agen rahasia juga mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Sebab itulah, kerja sama sangat dibutuhkan untuk menyukseskan sebuah misi.

Tom, agen MI6 lainnya, juga menegaskan bahwa ada hubungan saling percaya yang mesti dijalin sesama agen rahasia. "Anda bertanggung jawab atas hidup seseorang, jadi Anda harus mengatakan hal-hal yang mungkin mereka tidak mau dengar. Anda mungkin harus melakukan percakapan sulit dengan mereka, tapi ini demi keselamatan mereka," bebernya.

Ujung Tombak Intelijen Inggris

Menyambung pembahasan sebelumnya, Sam membeberkan beberapa tugas yang ada di MI6 antara lain agen perekrut, ahli teknik, tim komunikasi, dan 'orang-orang di garis terdepan.' Di antara semua tugas tersebut, agen perekrut boleh dibilang paling berisiko.

Agen perekrut, sambung Sam, biasanya sengaja ditempatkan di dalam sel-sel perencana serangan al-Qaeda atau di fasilitas riset nuklir negara berbahaya. Jelas, tujuannya untuk mencuri rahasia-rahasia penting bagi Pemerintah Inggris.

Pernyataan yang demikian diamini pula oleh Michael - bukan nama sebenarnya. Dia adalah agen perekrut yang bekerja di pusat negara Al-Qaeda, kelompok ekstremis Islam, sekaligus otak di balik peristiwa 9/11.

Kemampuan memasuki jaringan-jaringan teroris tentulah sangat penting bagi agen perekrut. Mereka perlu melakukan ini untuk mendapat peringatan awal akan ancaman-ancaman yang mungkin terjadi.

Michael membeberkan, untuk memasuki jaringan teroris, agen perekrut mulanya menentukan sasaran. Mereka bakal memetakan struktur kelompok ekstremis itu, lalu memahami siapa saja tokoh-tokoh kuncinya, sekaligus mendapatkan gambaran jelas mengenai peranan tiap anggota.

Melakukan Penyamaran seperti di Film

Adapun tugas agen rahasia di kehidupan nyata yang mirip dengan film, antara lain sama-sama melakukan penyamaran dan membaur di kerumunan. Tak lain dan tak bukan, ini dilakukan demi mendekati sasaran.

"Setiap pendekatan akan disesuaikan dengan profil agen tertentu," ujar Michael. Namun, idealnya, agen rahasia mestilah pandai berbaur di kerumunan, serta memiliki wajah dan penampilan yang 'mudah dilupakan'.

Semua kriteria itu dimiliki oleh Shami, seorang agen rahasia Inggris yang berasal dari dinas MI5 - badan keamanan domestik. Tanpa mengeyam pendidikan tinggi, dia berhasil menjadi agen rahasia dengan modal cerdas, tangguh, dan mudah berbaur di komunitas mana saja.

Profesi Berisiko, Bisa Membahayakan Nyawa

Kesamaan lain antara film dengan kehidupan nyata, agen rahasia benar-benar profesi yang berbahaya. Sejumlah posisi memang bisa jadi berisiko kecil, namun ada pula kategori yang sampai mengancam nyawa.

"Orang-orang ini (jabatan tertentu), bila mereka ketahuan bekerja dengan kami (dinas rahasia), akan berada dalam bahaya besar," tegas Tara, anggota dinas rahasia Inggris lainnya. Lantaran seseorang bisa kehilangan hidupnya, dinas rahasia sangat serius menanggulangi risiko ini.

Demikianlah sekilas gambaran mengenai kehidupan agen rahasia yang sebenarnya. Agak berbeda dengan film, bukan? Jadi, apakah Anda masih tertarik untuk menekuni profesi yang satu ini?



Komentar
Banner
Banner