Relax

Belajar dari Drakor ‘The Law Cafe’: Seperti Apa Kehidupan Anak Koruptor?

apahabar.com, JAKARTA – Drama Korea terbaru, The Law Cafe, sukses mendulang rating tinggi untuk episode perdananya…

Featured-Image

Cenderung Berujung Depresi

Pernyataan tersebut bukan asumsi belaka. Melansir jurnal Korupsi dan Dampaknya Terhadap Kesejahteraan Psikologis Anak (2015), anak yang memiliki orang tua yang menyandang gelar koruptor cenderung menutup diri, baik dengan teman terdekat maupun lingkungan sekitar.

Penelitian itu pun menambahkan bahwa anak koruptor biasanya malu dalam bergaul, sehingga membuatnya sulit mencapai kesejahteraan psikologis. Ini berbanding terbalik dengan anak yang mempunyai orang tua bebas korupsi, di mana lebih bisa mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan positif.

Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Firli Bahuri, pada tahun 2020 silam. Dia menceritakan pengalamannya saat bertemu dengan keluarga dari para penggarong uang negara.

"Saya pernah bertemu dengan keluarga tersangka korupsi. Apa yang terjadi? Anaknya tidak mau kuliah lagi, tidak keluar rumah, tidak bergaul dengan temannya, dan mengalami depresi,” bebernya, seperti dikutip dari viva.co.id, Rabu (7/9/2022).

Untuk itu, Firli mewanti-wanti para pemangku jabatan agar menjauhi tindakan korupsi. Sebab, konsekuensinya tak cuma ditanggung diri sendiri, melainkan juga bisa menjalar kepada orang-orang yang mereka kasihi. (Nurisma)

Komentar
Banner
Banner