Diduga kuat arus bawah Sungai Barito yang cukup deras, menghanyutkan tubuh mungil bayi kembar pengantin tersebut hingga berpuluh-puluh kilometer dari tempat kejadian.
“Penemuan salah satu korban kecelakaan air di Kuripan ini sudah dikonfirmasikan dengan keluarga,” timpal Kapolsek Kuripan Ipda Maskun.
Sebelumnya tim pencarian yang diperkuat Basarnas, Koramil dan Polsek Kuripan, serta masyarakat maupun relawan, telah menemukan dua jenazah dari empat korban kecelakaan kelotok itu.
Korban bernama Nova Wijayanto yang merupakan kepala keluarga, ditemukan sudah meninggal dunia di sekitar tempat kejadian, Minggu (14/3).
Berselang sehari, Senin (15/3), tim pencari menemukan jenazah Radika Wijaya. Bocah berusia 5 tahun ini merupakan anak sulung dari satu keluarga Nova Wijayanto.
Dengan demikian, tersisa soerang korban yang belum ditemukan, yakni pasangan kembar pengantin Anindita Putri Wijaya.
Insiden yang merenggut nyawa Nova Wijayanto, Radika Wijaya dan Abyasa Rafa Wijaya itu terjadi sekitar pukul 15.00, Sabtu (13/3). Nova bersama sang istri yang bernama Rahmah, menumpangi kelotok kecil bersama ketiga anak mereka.
Keluarga ini berangkat dari mess PT TBM di Jambu dengan maksud berobat ke Desa Palangkau Lama di Kapuas, Kalimantan Tengah.
Setelah menyusuri Sungai Kabuau, mereka memasuki perairan Sungai Barito yang cukup bergelombang besar akibat angin dan hujan.
Lantas mendekati batas Desa Jambu dengan Palangkau Lama, kelotok oleng dan karam. Akibatnya semua anggota keluarga terjatuh ke air.
Dalam kejadian itu, Rahmah berhasil bertahan hidup di dalam air. Selanjutnya wanita berusia 23 tahun ini kemudian diselamatkan warga yang melintas dan dibawa ke Pos Airud Palangkau Lama.
“Untuk sementara istri korban diistirahatkan di rumah keluarga. Sampai sekarang masih sulit diajak berkomunikasi akibat trauma,” tandas Maskun.