Bayi Bekantan Lahir di Ekowisata Bekantan Lokbuntar Tapin

Kabar gembira datang dari Ekowisata Bekantan di Lokbuntar Kecamatan Tapin Selatan, baru-baru ini salah satu bekantan dikabarkan melahirkan.

bakabar.com, RANTAU - Kabar gembira datang dari Ekowisata Bekantan di Lokbuntar, Kecamatan Tapin Selatan. Salah satu bekantan dikabarkan melahirkan pada Rabu (15/3).

Supevisor Ekowisata Bekantan, Jeni bersyukur atas keberhasilan mewujudkan kembali habitat bekantan di kawasan tersebut.

"Baru lahir, sekitar dua hari yang lalu, jadi total ada 29 bekantan. Apa yang kita lakukan berhasil. Baik itu penyelamat habitat bekantan maupun restorasi lahan," terangnya.

Jeni mengatakan bahwa hal tersebut menjadi indikator positif, apa yang diusahakan pascakebakaran lahan 2015 silam berjalan sukses.

Saat ini puluhan jenis tumbuhan rawa mendominasi kawasan seluas kurang lebih 70 hektare tersebut.

Berbagai jenis fauna seperti monyet ekor panjang, hirangan (lutung), hingga puluhan jenis burung turut berada di Ekowisata Bekantan yang dikelola oleh PT AGM.

"Terlepas dari itu hal terpentingnya adalah kawasan Ekowisata Bekantan yang dikelola PT AGM ini berhasil. Untuk bayi bekantannya belum kita beri nama," ujarnya.

Ia berharap ke depan Ekowisata Bekantan bisa sebagai wahana edukasi dan penelitian.

"Moga-moga ke depannya juga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," harap Jeni.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Prov Kalsel, Hj Fathimatuzzaha mengatakan pihaknya turut gembira dengan kabar baik dengan lahirnya bayi Bekantan tersebut.

"Kita juga turut bersyukur dengan lahirnya pendatang baru di kawasan ekosistem esensial tersebut. Dengan suksesnya mengembangkan restorasi itu akan menambah populasi Bekantan." 

Diharapkan ke depan akan banyak lagi anak-anak bekantan yang lahir di kawasan tersebut, sehingga populasinya semakin bertambah dalam menjaga dari bahaya kepunahan. 

"Sehingga penting untuk menjaga agar satwa endemik tersebut tidak mudah punah. Bekantan adalah satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang dan merupakan maskot Provinsi Kalimantan Selatan, maka kita semua harus menjaganya agar tetap lestari," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner