bakabar.com, BOYOLALI - Bawaslu Boyolali menemui eks ASN yang viral di media sosial beberapa hari terakhir. Mereka menggali informasi.
"Kemarin (Kamis) sudah saya datangi langsung untuk penelusuran. Saya ketemu orangnya. Itu warga Ngemplak," kata Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, Sabtu (25/11).
Kata dia, itu untuk menggali informasi terkait pernyataan yang beredar di media sosial. Kapan dibuat dan disebar lewat platform apa.
Baca Juga: Eks ASN Boyolali Ngaku Dipaksa Dukung PDIP dan Dimutasi: Saya Korban
"Itu katanya disebar lewat Facebook dan beberapa grup. Lalu ditanya juga dulu ASN di mana dan kapan mulai bekerja sejak pengangkatan pertama sampai pengunduran diri," terangnya.
Widodo juga mempertanyakan motif si mantan ASN. Apakah ada unsur politik atau tidak.
"Yang bersangkutan mengaku saat menjadi ASN tiga atau empat tahun yang lalu, sekarang dikatakan tidak tahu apa-apa," paparnya.
Dari informasi yang Widodo dapat. Eks ASN itu mengunggah video sebagai bentuk keprihatinan dan mewakili diri sendiri.
Sedangkan soal mengunduran diri si eks ASN. Kata dia, karena masalah kesehatan.
Sejauh ini Bawaslu masih akan melakukan penelusuran. Apakah ada unsur pelanggaran pemilu atau tidak.
"Tapi kapan, kami belum tahu dan itu masih pengakuan sepihak. Masih menjadi informasi awal. Kami akan menegakkan itu menjadi informasi yang bernilai dengan cara kami klarifikasi dulu," paparnya.
Baca Juga: Dewan Pembina PDIP Boyolali Respons Soal Viral ASN Curhat Pilih Ganjar
Sebelumnya ada video viral. Eks ASN Boyolali mengaku disuruh untuk memilih PDIP.
Dalam video itu, tampak seorang pria berkacamata dan berbaju putih. Namun dirinya tak menyebutkan nama. Hanya memperkenalkan diri sebagai eks ASN Boyolali.
"Bicara tentang ASN Boyolali yang disuruh memilih PDIP dan dimutasi itu betul saudaraku, fakta, saya adalah korbannya. Bertahan dengan kebenaran, ASN harus netral juga prinsip saya adalah Allah tujuanku," penggalan kalimat yang diucapkan dalam video.