bakabar.com, SURABAYA - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto telah melaporkan kejadian penodongan yang menimpa dirinya ke Polresta Malang Kota hari ini (24/6). Dia membawa sejumlah barang bukti seperti pistol dan kacamata miliknya.
Bambang di Polresta Malang Kota pukul 09.30 WIB. Bambang membawa pistol yang direbut dari pelaku. Bambang memastikan bahwa pistol itu berupa korek api.
"Ternyata bukan airsoftgun, ini seperti korek replika saja. Tapi kalau orang awam takut," kata Bambang kepada awak media, Sabtu (24/6).
Baca Juga: Polisi Yakini Bambang Rukminto Korban Penodongan: Incar Handphone
Bambang mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sangat cepat. Namun, dia sempat merebut pistol itu dan sempat dipukulkan ke wajah pelaku.
“Lalu, saya mundur sambil teriak rampok, kemudian mereka kabur," ujar Bambang.
Selain itu, Bambang juga membawa kacamata miliknya yang pecah pada bagian kiri saat kejadian itu.
Baca Juga: Bambang Rukminto Sempat Rebut Pistol dan Melawan saat Ditodong
Bambang juga mengungkapkan bahwa dirinya enggan berspekulasi terkait kejadian yang dialami. Namun, Bambang mengaku bingung mengapa dirinya menjadi target aksi kejahatan dengan sasaran ponsel miliknya.
Namun begitu, sebagian kolega Bambang menduga, aksi kejahatan itu berkaitan dengan profesinya yang beberapa waktu terakhir banyak mengkritik kinerja institusi kepolisian.
"Hanya sekedar warning saja, dengan 4 orang (pelaku) membawa 2 pucuk senjata, tentunya bukan hal sederhana," ucap Bambang.
Baca Juga: [VIDEO] Detik-Detik Penodongan Pistol Bambang Rukminto ISESS
Bambang mengatakan bahwa baru-baru ini dia getol menyoroti salah satu perwira di institusi kepolisian yang mendapatkan promosi bintang satu. Padahal, perwira tersebut telah menerima demosi lima tahun dari Polri.
"Padahal sudah di demosi 5 tahun tapi kemudian dianulir jadi satu tahun, sebulan kemudian mendapatkan promosi bintang satu, itu statemen saya terakhir," papar dia..
Bambang juga mengatakan bahwa peristiwa yang menimpanya menjadi bukti bahwa kejahatan jalanan di Kota Malang harus jadi perhatian serius oleh pemerintah daerah. Terlebih, lokasi kejadian juga cukup ramai.
"Saya juga nggak membawa apa-apa, dan terus kemudian TKP-nya ramai," tuturnya.