bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah resmi memutuskan bantuan pangan beras diperpanjang hingga Juni tahun depan. Kebijakan tersebut merupakan respons untuk menjaga daya beli masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menampik kebijakan memperpanjang bantuan pangan beras bermuatan politis. Sebab, berkaca pada 2023 penyaluran bantuan pangan beras dinilai efektif menjaga inflasi dan harga beras.
“Perpanjangan bantuan pangan beras sampai Juni 2024 telah melalui pertimbangan pemerintah secara mendalam. Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran dan tidak ada muatan politis, mengingat sudah memasuki tahun politik seperti saat ini. Masyarakat dan segenap elemen bisa mengawasi bersama,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip Senin (20/11).
Baca Juga: Terpaksa Jadi Pebisnis: Penyebab Rendahnya Rasio Kewirausahaan di Indonesia
Arief menerangkan bantuan pangan tersebut juga berkaitan dengan di bulan Maret dan April masa panen raya diperkirakan akan bergeser satu hingga dua bulan setelahnya. Sementara diketahui pada tahun depan terdapat agenda pemilu pada Februari dan Idulfitri pada April.
“Yang mana pada momentum-momentum tersebut, demand untuk beras sebagai pangan pokok mengalami peningkatan,” bebernya.
Selain itu, diketahui selama dua tahun terakhir puncak tertinggi produksi beras secara bulanan terjadi di Maret dan April. Hal tersebut relevan dengan data dari BPS yang mencatat produksi beras pada Maret 2022 tercatat sebanyak 5,49 juta ton dan April 2022 mencapai 4,45 juta ton.
Baca Juga: Bapanas Dorong UMKM Pangan Lokal Naik Kelas
Angka tersebut, kata Arief, menandakan panen raya di tahun 2022 berpotensi memiliki kemiripan di tahun 2023. Tercatat pada Maret 2023 produksi beras mencapai 5,13 juta ton dan April 2023 mencapai 3,66 juta ton.
“Tentunya Bapanas bersama Perum Bulog akan mengantisipasi pergeseran masa panen raya tahun depan apabila benar tidak terjadi di Maret dan April. Kita komitmen akan menyerap produksi beras dalam negeri untuk terus memperkuat stok CBP. Ini menjadi tantangan karena kebutuhan stok CBP untuk bantuan pangan beras selama 6 bulan di 2024, kita estimasi memerlukan total 1.320.244 ton,” pungkasnya.